Namun, meski bisa dibilang restoran ini merupakan peranakan campuran antarnegara, sudah tentu faktor rasa menjadi pertimbangan utama, sehingga aneka makanan yang disajikan dijamin cocok dengan selera lidah masyarakat Jakarta pada umumnya.
Seluruh makanan yang ditawarkan di restoran ini, diambil dari resep asli masyarakat Cina Peranakan Indonesia, dan resep keluarga yang sudah dipakai secara turun temurun.
Sebagian besar makanan yang disajikan di Meradelima merupakan masakan sehari-hari, atau bahasa popularnya masakan rumah, yang diangkat menjadi menu di sebuah restoran.
Oleh karena itu, nama-nama makanan yang disajikan pun tidak lagi sesuai dengan nama aslinya melainkan nama-nama baru yang unik, yang membuat dan mengundang rasa ingin tahu bagi para tamu.
Contohnya Ayam Panggang Mertua, Tahu Kedungwuni, Es Cina Makan Sirih, Lumpia Petak Sembilan, Salad Entjim, Salad Van Zueylen, Iga Lasem, merupakan nama-nama yang ada hubungannya dengan Cina Peranakan Indonesia baik dari gaya hidup mereka, lokasi tempat tinggal, atau pun nama batik yang biasa dipakai oleh masyarakat ini.
Selain menyajikan rasa yang lezat, Meradelima pun sangat memperhatikan faktor kesehatan dalam penyajian aneka masakan. Unsur-unsur kesegaran bahan, kualitas bahan, rendah kolesterol.
Restoran yang sudah berlabel halal ini terdiri dari dua lantai dengan kapasitas sekitar 200 kursi untuk seating party, dan 400 tamu untuk standing party, sudah termasuk area teras.