Tak bisa dipungkiri, ada kekhawatiran yang muncul bila dosis kedua terlambat diberikan.
“Saya khawatir bila anak kelas 5 SD yang tahun lalu sudah mendapat suntikan dosis pertama tapi hingga saat ini belum mendapat dosis kedua, proteksi vaksin jadi kurang efektif,” ungkap Aryanthi.
Berdasarkan data Globocan 2018, sebanyak 2 perempuan meninggal setiap 1 jam karena kanker serviks di Indonesia.
Baca Juga: Kabar Baik, Mahasiswa UI Temukan Obat Kanker Serviks dari Ikan Lepu
Vaksin HPV adalah pencegahan primer untuk kanker yang juga dikenal dengan nama kanker leher rahim, kanker pembunuh perempuan nomor dua di Indonesia.
Vaksinasi HPV di usia dini tak hanya lebih ekonomis, tapi juga memberi proteksi yang lebih baik karena antibodi yang terbentuk lebih optimal, dibandingkan bila vaksin diberikan pada usia yang lebih dewasa.
Berbagai studi menemukan, program vaksinasi pada gadis remaja efektif menekan angka kanker serviks.
Baca Juga: Alami Pendarahan Terus Menerus, Ibu Ini Meninggal Setelah Dokter Tahu Ia Terkena Kanker Serviks