“Saat itu saya mencoba mencari uang saku dari berjualan nasi goreng ke teman-teman sekelas,” ungkapnya.
Sementara itu, Sugini penjual pecel yang juga ada di dalam buku mengisahkan perjuangannya berjualan di Jakarta.
Ia mencari nafkah dengan menjual pecel dengan pelengkap gorengan dan lontong di warung makan miliknya.
Baca Juga: Jelang Puncak Harbolnas, Shopee Hadirkan Inovasi dan Optimasi Layanan
Setelah delapan tahun bergabung menjadi klien YCAB Ventures, Sugini sangat merasakan manfaat ilmu tentang literasi keuangan yang didapatkannya, “Berkat kemampuan mengatur uang, saya bisa membiayai transportasi kuliah anak serta membayar uang kontrakan rumah.”
Konsep kewirausahaan yang dikembangkan YCAB dalam memberdayakan perempuan prasejahtera mendapat dukungan dari Teten Masduki, Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah yang diungkapkan dalam buku Impact One, Impact Millions.
“Selain melalui pendekatan ekonomi keluarga, konsep ini memutus rantai kemiskinan melalui perbaikan pendidikan pada anak-anak keluarga prasejahtera itu. Kalau ada satu juta orang Veronica yang lain, melakukan hal yang sama, maka perubahan sosial bisa dilakukan lebih cepat dan kita lebih siap memasuki fase menuju negara maju,” jelas Andy Nova.
Baca Juga: Guardian Umumkan 10 Produk Kecantikan dan Kesehatan Favorit Orang Indonesia Sepanjang 2019