Penyerang Novel Baswedan Tertangkap, Pakar Ekspresi Bongkar Ada Kejanggalan Pada Pelaku: Tak Menunjukkan Emosinya

By Alsabrina, Senin, 30 Desember 2019 | 16:36 WIB
Pakar Ekspresi merasa ada kejanggalan pada pelaku penyerangan Novel Baswedan. (kolase Kompas.com/Garry Andrew & Antara Foto/Abdul Wahab)

NOVA.id - Setelah sekian lama menjadi misteri, akhirnya pelaku penyiraman air keras kepada Novel Baswedan berhasil diringkus.

Namun, rupanya banyak yang menyebut banyak hal ganjil dalam penangkapan pelaku tersebut, termasuk saat dia mengakui alasan perbuatan kejinya itu.

Bahkan, seorang pakar ekspresi dan gertur menyebut bahwa pengakuan pelaku tidak seseuai dengan ekspresi yang ditunjukkannya.

Baca Juga: Novel Baswedan Disiram Air Keras Usai Salat Subuh

Satu dari dua pelaku penyerangan Novel Baswedan akhirnya mengaku bahwa tidak suka dengan Novel Baswedan.

Pernyataan RB dilontarkan ketika dirinya digiring ke nmobil polisi di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (28/12/2019).

"Saya gak suka nama Novel karena dia pengkhianat," kata RB dengan nada tinggi.

Baca Juga: Mantunya Sempat Berseteru dengan Medina Zein, Ibu Zaskia Sungkar: Allah Cepat Sekali Menunjukkan

Setelah mengucapkan pernyataan tersebut, pelaku penyerangan Novel langsung dinaikkan ke mobil dan dibawa oleh Polisi.

Ketua Presidium IPW Neta S Pane dalam rilisnya menyebut bahwa motif penyerang Novel adalah karena dendam.

Menurut Neta S Pane, pelaku beraksi secara tunggal.

Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Maudy Ayunda Inginkan Pasangan yang Miliki Frekuensi yang Sama dengannya, Jefri Nichol Justru Mengaku Sedang Tidak Baik-Baik Saja

"Tujuannya karena merasa kesal dan dendam dengan ulah Novel, yang tidak dijelaskan yang bersangkutan kenapa dendam pada Novel," kata Neta S Pane melalui rilis yang dikutip TribunnewsBogor.com, Jumat (27/12/2019).

Novel Baswedan sendiri masih menunggu proses selanjutnya setelah Mabes Polri menangkap dua pelaku penyiraman air keras.

"Saya tentu tidak bisa menilai saat ini, tapi saya akan menunggu proses lanjutannya," kata Novel Baswedan dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: 4 Fakta Medina Zein, Adik Ipar Ibra Azhari yang Sempat Mengaku Alami Bipolar Hingga Akhirnya Positif Gunakan Narkoba

Novel sendiri merasa ada yang janggal dalam penetapan dua tersangka tersebut.

"Saya seharusnya mengapresiasi kerja Polri, tapi keterlaluan bila disebut bahwa penyerangan hanya sebagai dendam pribadi sendiri dan tidak terkait dengan hal lain, apakah itu tidak lucu dan aneh?" ucap Novel.

Melihat video pelaku penyerangan saat bicara tidak suka pada Novel, menurut Pakar ekspresi dan gestur Handoko Gani tidak ada raut emosi.

Baca Juga: Terungkap Suami Vanessa Angel Ternyata Bibi Ardiansyah: Orang Tua Kami Sudah Sahkan Pernikahan Kami

Dari video tersebut, Handoko Gani juga menilai tidak ada ekspresi yang menggambarkan bahwa pelaku dendam pada Novel.

"Ndak, tidak terlihat emosi marah atau perasaan dendam," kata Handoko Gani.

Menurut Handoko Gani, nada bicara tinggi pelaku penyerangan Novel saat bicara demikian belum tentu menggambarkan emosi yang meledak-ledak.

Baca Juga: Jungkook BTS Dinobatkan sebagai Pria dengan Wajah Tertampan 2019

"Nada tinggi bukan berarti 100% marah apalagi dendam. Bisa juga bawaan anatomi tubuh. Kita tahu orang-orang dari etnis tertentu bisa bersuara besar.

Bisa juga karena profesi. Contoh, Tukang Parkir, Guru Olahraga, Pembicara, Interviewer, Polisi rata-rata suaranya besar," jelas Handoko.

Handoko menekankan analisi gestur tersebut hanya sebagai hipotesis awal saja.

Baca Juga: Deretan Kerajaan Bisnis Medina Zein, Miliki 400 Karyawan Namun Kini Terjerat Kasus Narkoba

Dia membutuhkan video berdurasi lama untuk menganalisis lebih dalam soal ekspresi penyerang Novel.

"Analisis itu baru hipotesis awal. Perlu video durasi panjang dalam konteks Investigasi atau Interview langsung," kata Handoko.

Melansir Kompas.com, Kabareskrim Polri Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan, pihaknya memahami berbagai opini yang berkembang di publik terkait pengungkapan kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.

Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Wanda Hamidah Sebut Perceraian adalah Keberhasilan, Aaliyah Massaid Cerita Soal 2 Ibunya

 

 

Listyo menyatakan bahwa polisi bakal bekerja sesuai dengan fakta dan temuan yang didapatkan.

"Tentu opini-opini publik apakah ini dilakukan sendiri atau ada yang menyuruh semua kemungkinan masih kami dalami," kata Listyo di gedung PTIK, Jakarta, Sabtu (28/12/2019).

"Karena semua harus kami buktikan, fakta-fakta, keterangan yang kami dapat, kemudian ada kesesuaian," imbuhnya.

Baca Juga: Ahmad Dhani Bebas dari Penjara, Maia Estianty Titip Pesan, Dul Jaelani Sampai Terjatuh dan Hampir Terinjak

Dia menegaskan kepolisian bekerja cermat dan transparan dalam menangani kasus penyerangan Novel.

"Yang jelas kami memahami apa yamg dikhawatirkan masyarakat. Kami akan bekerja secara cermat, tentu kita transaparan," ujar Listyo.

Listyo pun meminta publik bersabar.

Baca Juga: Tangis Shafeea Pecah Sambut Kebebasan Ahmad Dhani, Suami Mulan Jameela Berkaca-kaca Peluk Putrinya

Ia mengatakan perjalanan pengungkapan kasus Novel masih panjang.

"Jadi silakan ditunggu. Ini baru permulaan, kita baru mulai bekerja. Masih panjang. Seperti yang disampaikan Bapak Kapolri (Idham Azis) nanti semua akan terbuka saat sidang. Semua kemungkinan masih bisa terjadi," kata dia.(*)

Artikel ini telah tayang di pop.grid.id dengan judul Akui Siram Air Keras Karena Dendam, Pakar Ekspresi Bongkar Kejanggalan Motif Sang Pelaku, Novel Baswedan: Keterlaluan Bila Disebut Tidak Terkait Hal Lain!