NOVA.id - Tangis suami Ria Irawan, Mayky Wongkar, pecah kala mengantarkan jenazah istrinya ke dalam liang lahat di TPU Tanah Kusir, Jakarta.
Padahal saat menyambut pelayat di rumah duka, kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, sepajang pagi pada Senin (06/01), dia masih terlihat tegar walaupun sesekali menunjukkan suara paraunya.
Baju dan rambut Mayky yang kuyup terkena rintik hujan yang datang dan pergi sedari pagi tak dihiraukan, dia bergegas turun langsung ke liang lahat dengan rasa sedih tak tertahankan.
Baca Juga: Mengenang Ria Irawan, Ini Peran Penting Komunitas Bagi Penyintas Kanker
“Jangan menangis, jangan ada air mata yang jatuh, ya,” kata seorang lelaki yang mendampingi proses pemakaman Ria siang itu.
Diingatkan begitu, Mayky lantas menyeka ujung matanya dengan kaos hitam yang dia kenakan, terus melanjutkan proses pemakaman.
Isak tangis juga terdengar dari beberapa kerabat dekat Ria Irawan yang ikut mengantarkannya ke tempat peristirahatan terakhir.
“Dia bilang sama saya, capek. Ya sakitnya bikin capek. Karena yang diserang dua, otak sama paru-paru,” ungkap Mayky kepada NOVA sebelum proses pemakaman di rumah duka, Senin (6/1).
Perempuan bernama lengkap Chandra Ariati Dewi Irawan ini memang sudah berjuang sedemikian rupa. Selama beberapa bulan terakhir terus berjuang melawan “monster” jahat yang bersarang di dalam tubuhnya.
Bahkan sebenarnya, Ria sudah berhasil mengatasi penyebaran sel kanker di otak hingga tuntas pada bulan November 2019.
“Kadang-kadang dia berlagak sehat-sehat saja, terus dia ngajak saya jalan-jalan, Makan ini yuk! Kalau enggak, (saat) saya makan, dia bilang, Saya mau juga itu. Padahal sebenarnya enggak bagus buat kondisinya, enggak sehat. Tapi dia ngerasa baik-baik saja, memang kayak gitu,” cerita Mayky lirih.
Namun Tuhan berkata lain, perempuan berusia 50 tahun itu harus pulang sebelum menjalani treatment terakhir untuk penyembuhan sel kanker yang berada di paru-parunya.
“Ternyata (kanker) paru-parunya juga sudah agresif banget. Selesai otak, mau treatment paru, udah kecolongan, banjir. Kelelep gitu parunya,” ugkap Mayky.
Sempat Ngobrol
Sebelum hari terakhirnya, Ria Irawan sempat dilarikan kembali ke IGD Rumah Sakit Fatmawati, Jakarta pada Rabu (01/01), karena kondisinya mendadak drop. Namun keterbatasan alat membuat Ria harus dipindahkan ke IGD RSCM pada Kamis malam (02/01).
“Parunya itu ngejar badan dia gila banget, tiba-tiba langsung sesak napas dan nyeri banget setengah badannya itu.
Akhirnya, diambil tindakan sama dokter, bagaimana caranya dia enggak sesak. Disedot dari belakang, daerah paru kirinya. Setelah itu sempat sudah enakan, sudah ngobrol segala macam,” jelas Mayky.
Baca Juga: Mengenang Ria Irawan dengan 3 Foto Jadulnya, Artis Serba Bisa!
Ria kemudian dialihkan ke kamar rawat inap. Namun, sayangnya cairan yang berhasil disedot tersebut terus bereproduksi, dan malah semakin ganas.
Mayky bilang, “Awal di IGD 885 cc, habis itu kedua kali 800 cc lagi. Sempat lega, tapi dia enggak bisa bediri, segala macam, sudah lemas.”
Akhirnya dokter menjadwalkan pengecekan kanker ke dalam paru-paru, dengan alat berupa kamera kecil untuk mengetahui sumber sel kanker tersebut pada Senin (06/01).
Namun takdir bicara lain, di hari itu Ria berpulang tepat pukul 04.40 WIB di RSCM, saat Mayky menunaikan ibadah salat subuh.
“Ada Mbak Dewi dan suster nemenin (jaga di kamar rawat inap Ria Irawan, red.). Pas saya balik, semua sudah pada nangis. Suster bilang, kayaknya sudah enggak napas,” ucap Mayky dengan tarikan napas yang berat.
Ria dinyatakan meninggal karena sudah tak kuat lagi memompa paru-paru yang setengahnya sudah terendam air, hingga mengakibatkannya sulit bernapas.
“Dokter bilang, dia masih bisa bertahan sampai kemarin itu sudah gila. Sebelum-sebelumnya, dokter heran kasusnya gini dan dia masih ada. Kan, sudah bolak-balik rawat inap, enggak sekali-dua kali, sudah berkali-kali,” tambah Mayky pelan.
Ria Irawan memang berjuang begitu keras dan gigih.
Mayky mengakui kegigihan Ria untuk bisa terbebas dari kanker endometrium yang sudah menjalar ke berbagai organ di dalam tubuhnya.
“Tapi ya gitulah, cara ngomong Ria, enggak yang gimana-gimana, enggak yang drama-drama. Biasa aja. Kalau ditanya sakit apa? Sakit semuanya. Gimana rasanya? Remuk. Yang kuat ya, Iyalah. Semangat ya, Pasti. Dia jawab gitu doang,” tutur Mayky berkaca-kaca.
Single Fighter Hingga Caregiver
Ria Irawan memang pernah bilang sudah lelah dengan segala rangkaian pengobatan yang harus dijalaninya, demi melawan monster jahat yang bersarang di dalam tubuhnya, yang kembali aktif menyerang.
Kanker yang sebelumnya dinyatakan hilang, nyatanya kembali datang kala Ria sedang aktif memberikan semangat dan dukungan bagi para penyintas yang tengah berjuang.
Tentu Ria tak sendiri. Mayky Wongkar banyak menemani. Sambil mengenang, Mayky berujar, “Kalau dulu kan Ria single fighter, saya cuma nganterin aja.
Baca Juga: 4 Fakta Yuma Wiranatakusumah, Mantan Suami Ria Irawan yang Datang Melayat ke Rumah Duka
Dia suruh, Kamu pulang sana atau Kamu kerja sana, atau kalau ada syuting ya ditinggal. Terus dia ngomong sama dokternya berdua. Tapi pas terakhir-terakhir ini dia bilang, Temenin saya.”
Dari sana, Mayky juga banyak tahu dan banyak belajar tentang salah satu penyakit berbahaya yang paling mematikan itu. Dan terus menjadi caregiver hingga akhir hayat sang istri.
“Saya juga enggak menyangka semangatnya begitu. Dia beda banget, enggak kayak orang-orang sakit. Dia bisa hari ini lemas, terus mungkin dia enggak enak sama saya, besoknya segar ngajak jalan-jalan, Segar nih, jalan yok, ke mana kek."
Baca Juga: Turuti Permintaan Terakhir Ria Irawan untuk Berbuat Baik, Sang Kakak Sampai Salat Magrib Dua Kali
"Padahal sebenarnya bohong, ya. Dia cuma nyenangin saya aja kali. Nyenengin keluarga-keluarga. Ya, gitulah Ria,” papar laki-laki yang pernah menjadi asisten Ria Irawan ini.
Kini Ria telah pergi.
Selamat jalan Ria Irawan, semangatmu akan selalu kami kenang. (*)