Diproduseri Nicholas Saputra, Film Semesta Tampilkan 7 Sosok dari 7 Provinsi Indonesia yang Selaraskan Kepercayaan dan Alam

By Alsabrina, Rabu, 22 Januari 2020 | 21:16 WIB
Film Semesta (dok. Tanakhir Films)

Bagi masyarakat hutan adat di Dusun Sungai Utik, tanah adalah ibu, sementara air adalah darah. Makanya perlu dijaga dari segala ancaman kerusakan.

Berlanjut menemui Romo Marselus Hasan, Pemimpin Agama Katolik di Bea Muring, Manggarai, Nusa Tenggara Timur, yang menyelipkan pesan kepada para jemaatnya untuk berdamai dan menjaga pelestarian alam, terutama sumber mata air.

Desa Bea Muring belum dialiri listrik, sehingga masyarakat terpaksa menggunakan generator untuk sumber listrik mereka.

Baca Juga: Saling Menatap Hangat, Soraya Haque Genggam Tangan Ekki Soekarno yang Kini Kondisinya Makin Membaik

Namin generator tidak hanya bising, tapi juga mengeluarkan emisi yang berbahaya bagi alam.

Tujuh tahun lalu, bersama warga di sana, Romo Marselus secara mandiri membangun pembangkit listrik tenaga mikrohidro, yang notabene merupakan sumber listrik yang berkelanjutan dan bersih.

Walaupun fokus utama film SEMESTA tentang perubahan iklim, unsur pemberdayaan perempuan dan community development juga menjadi salah satu kisah yang diangkat.

Baca Juga: Lakukan Adegan Ekstrem, Karina Salim: Harus Kuat Fisik dan Mental