NOVA.id - Menyiapkan dana pendidikan anak seharusnya sudah dilakukan sedini mungkin.
Semakin awal, semakin akan terasa ringan, apalagi bila kita juga pintar atur uang.
Belakangan ini banyak ibu curhat di media sosial tentang mahalnya dana pendidikan anak di sekolah swasta yang begitu mahal.
Baca Juga: Belajar dari Kasus MeMiles, Ini Caranya Agar Tak Terjebak Investasi Bodong
Bahkan, ada yang curhat kalau dana pendidikan anak zaman sekarang sama saja dengan ongkos naik haji ke Makkah.
Sebagai orangtua kita memang harus pintar atur uang agar dana pendidikan anak tercukupi dengan baik.
Menurut Tejasari, pakar finansial, menyiapkan dana pendidikan anak perlu dilakukan sesegera mungkin saat anak sudah lahir.
Baca Juga: 6 Kunci agar Masalah Keuangan Tak Memicu Keretakan Rumah Tangga, Salah Satunya Harus Terbuka
”Tunggu anak pas lahir dulu. Kalau mulai dalam kandungan, masih banyak risiko yang terjadi, misalnya saja, keguguran,” jelas Tejasari.
Nah, kalau sudah lahir, kita pun harus mulai menghitung berapa banyak biaya untuk menyekolahkan anak di tempat impian mereka.
Jangan ditunda, yuk, langsung dibikin saja perencanaan keuangan untuk dana pendidikan anak.
Baca Juga: Cara Pintar Atur Uang Belanja: Stop Salah Simpan Makanan di Kulkas
Minimal Sampai Sarjana
Kita pasti ingin memberikan pendidikan terbaik untuk anak.
Untuk itu, lebih baik survei terlebih dahulu sekolah-sekolah di daerah kita untuk menghitung biaya yang akan dikeluarkan.
“Kalau sekolah negeri, masih ada kemungkinan enggak bayar. Kalau sekolah swasta, ya, itu, kita harus menyiapkan uang pangkal sekolah. Soalnya, kalau biaya bulanan, masih bisa pakai penghasilan (bulanan),” jelas Tejasari.
Sebab, biaya pangkal sekolah memang menjadi biaya paling mahal dalam pendidikan anak.
Baca Juga: Satu Hal yang Sering Disepelekan Saat Harbolnas, Padahal Penting Banget!
Bahkan, untuk sekolah swasta di perkotaan, uang pangkal bisa mencapai puluhan juta, tentunya itu tidaklah murah.
Nah, setelah survei, kita mulai menghitung biaya pendidikan anak dimulai dari pre-school hingga kuliah.
“Idealnya, biaya pendidikan harus dihitung 18 tahun ke depan. Minimal, anak mendapatkan pendidikan hingga kuliah. Untuk biaya kuliah juga harus disiapkan biaya hidup anak nanti pas kuliah,” jelasnya.
Baca Juga: Semakin Perempuan Pintar Mengatur Uang, Semakin Bahagia Keluarga
Setelah menyelesaikan perhitungan total biaya pendidikan anak TK atau PAUD sampai hingga kuliah, baru hitung juga biaya inflasi setiap tahun.
Menurut Tejasari, Indonesia biasanya akan mengalami inflasi sekitar 15 persen per tahunnya.
Jadi, perhitungan biaya sekolah setiap tahun dikalikan dengan inflasi.
Misalnya, mendapatkan total dana pendidikan untuk kuliah sekitar Rp100 juta di tahun ini.
Baca Juga: Rotee Kopee, Jadi Rekomendasi Bisnis Kuliner Kekinian dan Terjangkau
“Bisa jadi, 18 tahun lagi, karena inflasi, dana sekarang yang Rp100 juta itu bisa berubah menjadi Rp500 juta. Sehingga, itulah dana yang akan kita siapkan untuk anak,” jelasnya. (*)