Selain itu, Sapardi juga menceritakan proses penulisan buku tersebut."Sepanjang proses penulisannya, saya mendengar dialog dalam kepala saya siang malam antara dua orang, perempuan dan laki-laki, yang sepenuhnya diucapkan oleh Rintik Sedu dan tugas saya adalah menuliskan semua yang saya dengar dan dengarkan dari dialog itu. Sepenuhnya,"Dialog yang belum pernah saya kenal sebelumnya, yang menyebabkan saya berpikir bahwa ternyata ada Semesta lain yang jauh lebih luas dari yang ada di sekitar kita, Semesta yang menguasai kita.
Baca Juga: Anaknya Meninggal Dunia karena Jatuh dari Balkon Lantai 6 Apartemen, Karen Pooroe Justru Baru Tahu 12 Jam Kemudian"Dialog yang akan Anda baca ini dengan demikian bukanlah sepenuhnya karya saya tetapi hasil kolaborasi Rintik Sedu dan saya. Tidak akan pernah bisa saya bayangkan menulis buku semacam ini sendirian saja," tambah Sapardi.Ditanya lebih jauh mengapa memilih Rintik Sedu untuk berkolaborasi bersama, lagi-lagi Sapardi merasa kagum dengan generasi zaman sekarang."Dia membaca buku saya. Dia tulis di kertas-kertas (doodle) yang likenya banyak. Bagi saya kok aneh. Kalau kayak Dewi Lestari kan biasa. Ya sudah, saya DM eh nggak dibalas. Sibuk kayaknya. Sampai akhirnya terjadi (kolaborasi)," ujar Sapardi.