NOVA.id - Anggota geng motor, suka puisi, romantis, punya tatapan matanya yang bisa bikin perempuan lumer.
Belum lagi sosoknya yang tampan dan pintar.
Rasanya tak ada yang kurang dari sosok Dilan yang diperankan Iqbaal Ramadhan.
Baca Juga: Peduli Korban Banjir, SDI Al Azkar Galang Dana dan Salurkan Bantuan
Semuanya terlihat sempurna bak lelaki idaman.
Namun di film trilogi penutupnya, Milea: Suara dari Dilan, justru Iqbaal menampilkan sisi yang berbeda.
Selama ini mungkin Dilan terlihat sangat kuat layaknya seperti lelaki sejati.
Baca Juga: Hati-Hati Pinjaman Online, Salah-Salah Bukan Lancar Malah Ambyar
Nyatanya, di film ketiga ini, Dilan mengungkapkan segala hal yang tak pernah terlihat dari sudut pandang Milea.
“Film Dilan satu, dua, kan dari sudut pandang Milea, tapi di film ketiga terjawab bahwa Dilan enggak sekuat yang dilihat Milea, dia juga punya sisi rapuhnya sendiri,” ungkap Iqbaal saat main ke NOVA baru-baru ini.
Katanya, Dilan memang tak sekuat kelihatannya.
Baca Juga: Simak! Begini Cara Keluar dari Jebakan Pinjaman Online yang Menyiksa
“Dilan juga manusia biasa. Bisa sedih dan menangis,” sambung mantan personel CJR ini tersenyum.
Memang di film ketiga ini, Pidi Baiq sebagai penulis meracik konflik Dilan-Milea dari dua film sebelumnya, Dilan 1990 dan Dilan 1991.
Lewat sudut pandang Dilan, serta mengungkapkan jati diri Dilan dengan menceritakan masa kecilnya.
“Ceritanya sih sama, cuma ini lebih fokus ke Dilan, geng motornya Dilan, pokoknya pikiran-pikirannya Dilan,” kata Venesha Prescilla, pemeran Milea.
Iqbaal Ramadhan setuju. Film ini memang lebih banyak menguak seperti apa Dilan sebenarnya, walau judulnya memang Milea.
“Lebih menjelaskan apa alasan Dilan melakukan apa yang dia lakukan di film pertama dan kedua, sih," timpal Iqbaal.
Baca Juga: Ini 4 Tips Tetap Mesra dengan Pasangan Meski Sudah Lama Menikah
Namun, jangan harap berakhir bahagia.
Bagi yang sudah menonton, pasti ingat bahwa akhir kisahnya sudah terjawab di film kedua. (*)