NOVA.id - Zaman dulu, menjadi pengajar rasanya sulit, ya.
Selain harus punya ilmu, juga perlu punya tempat untuk mengajar.
Mencari peserta juga jadi PR tersendiri.
Tapi dengan adanya belajar online, semua menjadi lebih mudah.
Apalagi dengan adanya model kulwap.
Kita bahkan hanya butuh smartphone dan pulsa.
Baca Juga: Viral, Kasus Bullying Sekelompok Siswa SMP Menendang Siswi Perempuan
Keuntungan menjadi pengajar banyak, lo!
Kita bisa menyalurkan pengetahuan yang kita miliki sekaligus mendapatkan penghasilan tambahan.
Selain itu, melalui diskusi di dalam grup, bukan tak mungkin kita sebagai pengajar juga mendapat inisight menarik melalui pertanyaan para peserta.
Kita pun bisa mengajar untuk dua hingga tiga kelas sekaligus.
Maka, tak heran, jika sebuah website ruang belajar online bernama Bizlab mampu mengumpulkan 30 pengajar untuk kulwap miliknya dalam waktu delapan bulan.
“Pernah sampai 400 orang yang daftar jadi pengajar. Tapi, tetap dipilih sesuai dengan pengalaman kerjanya,” jelas Aditya Dwi Putra, owner Bizlab.
Tentunya, jika Anda pengin menjadi pengajar kuliah online, Anda harus berpengalaman menjadi pengajar. Sebab, layaknya kursus biasa, kuliah WhatsApp juga membutuhkan silabus materi sebagai bahan pembelajaran peserta.
Baca Juga: Joget Lagu Dangdut, Boy William Ajak Hyoyeon SNSD Main TikTok Bareng
“Kalau pengajar biasanya sudah punya silabus. Jadi, dia biasanya share dulu ke kita, kita lihat dulu. Setelah didiskusikan, baru di-share ke grup WhatsApp,” pungkasnya.
Tapi, ia tak menampik bahwa menjadi seorang pengajar tak harus punya pengalaman di bidang formal seperti sekolah.
Justru banyak pengajar merupakan seorang ahli profesional yang berpengalaman di workshop.
Jika sudah punya portfolio seperti itu, pengajar pun akan lebih mudah mengaplikasikan materinya di dunia online.
Untuk sekarang, Aditya mengaku bahwa kelas online miliknya lebih mengajarkan orang tentang digital marketing, copy writing, dan personal branding.
Pengajar di kelasnya sekarang banyak didominasi oleh pengajar profesional yang sudah memiliki pengalaman mengajar atau membuka workshop.
Kalau bicara soal keuntungan, sudah pasti menjadi pengajar di kulwap menguntungkan. Coba saja Anda membuka kelas online dengan durasi seminggu seharga Rp150.000, kalau dikalikan dengan 10 orang, Anda sudah mengantongi Rp1,5 juta.
Tapi, itu kalau Anda mengadakan kulwap sendiri. Kalau Anda menjadi pengajar di website belajar online, Anda harus membagi keuntungan dengan website tersebut.
“Kalau di kami, 60 persen keuntungan untuk pengajar, sisanya buat kami. Cara menghitungnya itu per orang,” tambah Aditya.
Keduanya sama-sama menguntungkan.
Hanya saja, kalau kita mengandalkan website online, kita tak perlu bersusah payah mencari peserta, karena semua sudah disediakan.
Sedangkan kalau sendiri, Anda harus mencari peserta sendiri dengan mengandalkan komunitas atau organisasi yang sesuai dengan bidang Anda.
Sekarang, Anda tinggal tentukan deh, mau jadi pengajar di mana? (*)