Tips Pintar Atur Uang: 10 Cara Menabung Agar Sering Traveling di 2020

By Nova.id, Jumat, 14 Februari 2020 | 17:29 WIB
Cara menabung agar bisa traveling di 2020. Harus pintar atur uang. (Vladimir Vladimirov/Getty Images/iStockphoto)

NOVA.id - Akhir tahun lalu gigit jari karena tak bisa jalan-jalan seperti orang-orang yang muncul di feed Instagram Anda?

Mau traveling juga di 2020 tapi bingung mengelola keuangan dan cara menabungnya? Tenang.

Disadur dari laman Lonely Planet, ini 10 cara menabung agar Anda juga bisa traveling di tahun 2020 ini.

Baca Juga: Jangan Takut, Yuk Coba Solo Traveling dan Nikmati 7 Manfaatnya!

1. Perhatikan Program Loyalty dan Bonus-Bonus Kartu Kredit

Menurut Barry Choi, ahli wisata dan finansial di Toronto, di luar kerepotan yang harus dilalui, bergabung dalam setiap loyalty program ada gunanya.

Menurut Choi, kebanyakan program loyalty hotel akan segera memberi Anda kemudahan check in lebih awal untuk sekedar sign up.

Begitu pula dengan poin yang didapat jika Anda jadi anggota loyalty maskapai penerbangan.

Contoh: Expedia memberi pada seorang pejalan 2 poin untuk setiap 1 pound (sekitar Rp17.800) yang dibelanjakan untuk tiket pesawat, hotel, mobil, paket barang, dan aktivitas.

Baca Juga: Patut Ditiru, Ini Cara Menabung Buat Kita yang Merasa Gaji Selalu Kurang

Beberapa kartu kredit juga menawarkan bonus-bonus pendaftaran yang oke.

Kalau sebuah bonus yang diberikan punya nilai setidaknya Rp2 juta, maka itu kartu yang oke.

“Anda juga sebaiknya mempertimbangkan sebuah kartu kredit yang tidak membayarkan biaya standar 2,5% untuk pembelanjaan di luar negeri.

“Mungkin angka ini terdengar kecil, tapi seiring waktu, jelas 2,5% akan terasa,” jelas Choi.

Baca Juga: Ini 5 Cara Pintar Atur Uang agar Bisa Travelling Tanpa Kekurangan Budget

2. Beli Tiket Pesawat di Akhir Pekan

Menurut laporan Expedia 2019 yang bekerja sama dengan Airlines Reporting Corporation (ARC), diketahui bahwa para pejalan wisata yang memesan tiket pesawat pada Sabtu dan Minggu mendapatkan penghematan 20%, dengan Minggu sebagai hari yang paling optimal.

Berbeda dengan tiket penerbangan, Minggu sayangnya jadi hari termahal untuk booking kamar hotel.

Minggu juga hari termahal untuk bepergian, begitu pula Jumat dan Senin.

Tapi menurut survei terhadap 895.000 properti, Expedia menemukan bahwa rerata tarif kamar terendah untuk hotel adalah Jumat.

Di hari ini pula, para pejalan bisnis/senang-senang bisa menghemat hingga 25% kalau menginap hingga Sabtu malam, khususnya di tujuan wisata korporat/bisnis seperti New York, London, atau Los Angeles.

3. Hindari Tambahan yang Tak Perlu

Anda mungkin tergoda janji penerbangan berbiaya rendah, tapi perlu sekali dipertimbangkan apakah Anda betul-betul butuh priority boarding, ruang kaki yang lebih luas, atau memilih kursi.

Sebab, hal-hal ini bisa dengan cepat membuat harga perjalanan Anda membengkak.

Nick Ewan, Editor Senior di The Points Guy (situs yang membantu Anda memaksimalkan uang traveling), menyarankan untuk menyisihkan “dana senang-senang” dari sumber-sumber dana lain untuk menutupi biaya-biaya tambahan dari hal-hal tambahan saat traveling.

Contoh: Menabung jumlah yang berhasil dihemat dari pembelian online di situs-situs yang memberikan cash back.

Uang yang berhasil dihemat bisa menambah pundi-pundi dana perjalanan, lho.

Baca Juga: Ini Cara Pintar Atur Uang agar Tanggal Tua Tak Habis-habisan

4. Tukaran Rumah alias Home Swap

Bayangkan liburan tanpa tagihan hotel. Nyaman, kan?

Itu bisa terjadi jika kita berani melakukan home swap, alias tukaran tempat tinggal.

Memang, masih hal yang aneh untuk mengundang orang asing ke rumah kita. 

Tapi Anda tak bisa berkilah dengan aspek menabung yang didapat dari home swap.

Khususnya kalau yang Anda tawarkan juga termasuk aset-aset seperti mobil dan peralatan olahraga.

Baca Juga: Perusahaan Ini Lagi Mencari Orang yang Mau Jalan-Jalan Sekitar Eropa dan Digaji Rp900 Juta, Mau?

Anggota situs pertukaran rumah, Love Home Swap, mencatat pemasukan tabungan tahunan mereka hingga US$ 3,500 (hampir Rp48 juta) hanya dari akomodasi.

Betul, Anda mungkin perlu menyikat kamar mandi dan membersihkan lemari-lemari, tapi semuanya sebanding dengan uang yang didapat.

Baca Juga: Rekomendasi 5 Tempat Wisata Halal Murah untuk Backpacker di Medan

5. Gunakan Situs Perbandingan Harga

Sudah bukan zamannya lagi membandingkan harga antara 15 situs untuk mendapatkan tarif penerbangan termurah.

Sekarang, situs-situs pembanding harga akan melakukan itu untuk Anda.

Kalau Anda tidak terburu-buru mau membeli tiket pesawat, maka Anda bisa manfaatkan price alert pada situs seperti Google Flights atau KAYAK.

Sekalinya ada penurunan harga, Anda akan terima email pemberitahuan.

Baca Juga: Liburan Akhir Tahun Naik Pesawat? Wajib Tetap Cetak Boarding Pass

Skyscanner bagus untuk perbandingan secara umum, AirfareWatchDogs untuk penawaran murah, dan Trivago untuk kamar-kamar termurah.

Tapi, ingat juga untuk memerhatikan biaya pemakaian kartu kredit yang mungkin jadi berlebih, ya.

Beberapa situs bisa memberi harga termurah karena menggantinya dengan biaya-biaya yang tak mudah terlihat tadi.

6. Cek Tanggal

"Beli jauh-jauh hari lebih baik." Ini kalimat yang sudah kita percaya dan telan bulat-bulat sejak dulu.

Tapi tidak demikian menurut KAYAK, yang menyatakan kalau harga untuk perjalanan jauh cenderung tinggi 11 bulan sebelum keberangkatan.

Penerbangan termurah Tokyo dan Sydney baru muncul 8 bulan sebelumnya, sementara harga terbaik untuk Los Angeles dan New York ditawarkan 6 bulan sebelum tanggal keberangkatan.

Baca Juga: Traveler Indonesia Suka Pergi Berkelompok? Ini Solusi dari Red Doorz

Waktu terbaik untuk memesan penerbangan jarak pendek adalah 70 hari sebelumnya.

Pastikan mencari tawaran-tawaran seperti dari Ryanair, yang sering mengeluarkan kesempatan membeli (sales on routes) 2 sampai 3 bulan sebelum tanggal berangkat.

Kebanyakan maskapai penerbangan Asia memasang harga tinggi pada tanggal merah nasional mereka.

Itu artinya penerbangan Natal dan Paskah jauh lebih murah.

Baca Juga: Liburan Keliling Dunia, Nagita Slavina Sempatkan Cuci Pakaian Dalam Pakai Sabun Hotel Setiap Pagi

7. Ambil Pilihan Paket All-In

Kata ‘mewah’ dan ‘murah’ biasanya tidak bersamaan muncul dalam satu kalimat.

Tapi mengambil paket all-in bisa seringkali berarti memanen hasil dari liburan yang terencana dengan baik, berikut semua manfaat kemewahannya, untuk harga yang lebih murah.

Betul, bisa saja Anda jadi bertemu dengan lebih banyak orang, tapi ini berarti Anda sudah membayar untuk semuanya di depan.

Anda pun terhindar dari kejutan di bagian bawah tagihan liburan Anda.

Barry Choi menyarankan untuk mengambil satu langkah yang lebih berani dengan memesan tur, karena di dalamnya sudah termasuk transportasi, akomodasi, pemandu lokal, atraksi, dan makan.

Pastian melakukan riset untuk mendapatkan operator tur yang terbaik dan cocok untuk Anda.

Baca Juga: 3 Hal yang Perlu Kita Lakukan agar Traveling Tak Mencemari Lingkungan

8. Memisahkan Tiket Penerbangan

Dua tiket penerbangan terpisah bisa lebih murah daripada tiket pulang-pergi, dan memisah rombongan bisa membuahkan penghematan yang lebih besar.

Sesudah booking, pastikan menghubungi pihak maskapai penerbangan untuk memastikan dua pemesanan Anda terhubung, agar kecil kemungkinan Anda terpisah.

Google Flight jadi situs yang oke untuk membuat reservasi tiket pesawat semacam ini.

9. Makan di Luar

Kalau makan pagi sudah termasuk dalam tarif yang tersedia, maka pastikan makan sepuasnya dan menyimpan camilan.

Tapi harga dari makan malam di hotel, seperti mini bar, terkenal bisa membengkakkan tagihan.

“Kami bisa berhemat banyak dengan booking Airbnb dan makan ‘di rumah’,” jelas Nick Ewen.

“Cari tahu juga toko-toko bahan makanan setempat untuk memastikan tetap cukup makan, dengan harga yang lebih murah.”

Baca Juga: Tempat Penginapan Asyik yang Low Budget di Jakarta Ini Usung Budaya Indonesia

Jalan kaki sejauh 5 menit ke jalan-jalan kecil setempat, jauh dari titik turis, bisa mengurangi setengah tagihan perjalanan Anda.

Tak hanya itu, pengalaman lokal yang didapat juga luar biasa.

Dan, selalu ada makanan kaki lima yang murah dan khas. Enak!

Baca Juga: Hotel Kapsul Ini Telah Hadir di Jakarta, Coba Menginap di Sana, yuk!

10. Beli Asuransi Tahunan

Menurut Choi, kalau Anda traveling 3 kali setahun atau lebih, maka belilah asuransi perjalanan tahunan.

Asuransi perjalanan tahunan biasanya lebih murah ketimbang membeli polis sekali jalan yang terpisah.

“Ingat juga bahwa Anda mungkin sudah memiliki asuransi perjalanan ‘gratis’.

"Banyak kartu kredit wisata atau perusahaan tempat Anda bekerja yang menawarkan manfaat standar berupa asuransi medis perjalanan, pembatalan perjalanan, dan bagasi yang hilang atau rusak.

“Meski begitu, tetap penting untuk membaca detail polis Anda untuk memastikan cakupan risikonya cukup.”

Baca Juga: Perusahaan Ini Bagikan 10 Ribu Asuransi Gratis Bagi Pemudik agar Mudik ke Kampung Halaman Tetap Aman

 

Contoh: Backpackers dalam perjalanan panjang (lebih dari 31 hari) biasanya tidak terproteksi oleh parameter-parameter asuransi tahunan.

Jadi bagaimana? Siap sering traveling di tahun ini? Saat kita pintar atur uang, segalanya jadi mungkin!

Selamat mencoba, dan selamat jalan-jalan, Sahabat NOVA! (*)