Rakornas Bidang Perpustakaan 2020 Digelar, Mendagri Tito Karnavian: Semakin Banyak Bahan Bacaan Tersedia, Semakin Terbuka Inovasi yang Bisa Dihasilkan

By Alsabrina, Selasa, 25 Februari 2020 | 20:05 WIB
Rakornas Bidang Perpustakaan 2020 (dok. Perpusnas RI)

NOVA.id - Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2020 hari ini, Selasa, 25 Februari 2020 resmi dibuka oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian di Ballroom Hotel Bidakara Jakarta, Jakarta.

Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Mendagri yang didampingi oleh Kepala Perpustakaan Nasional Muhammad Syarif Bando, Deputi Bidang Pengembangan Sumber Daya Perpustakaan Woro Titi Haryanti, Deputi Pengembangan Bahan Pustaka dan Jasa Informasi Ofy Sofiana, dan Sekretaris Utama Perpusnas Sri Sumekar.

Baca Juga: Tingkatkan Literasi Masyarakat, Perpusnas RI Luncurkan Buku Perpustakaan Nasional RI: Ikon Peradaban dan Ilmu Pengetahuan

Perpusnas dan seluruh pemangku kepentingan dibidang Perpustakaan di Indonesia satukan tekad untuk tingkatkan inovasi dan kreativitas bagi para puskakawan demi penguatan indeks literasi untuk mewujudkan sumber daya manusias Unggul menuju Indonesia Maju.

Sinergi itu dilakukan lewat Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Pariwisata Tahun 2020 yang digelar di Ballroom Hotel Bidakara Jakarta, Jakarta, 25 Februari – 27 Februari 2020.

Lewat penguatan pustakawan itulah diharapkan mampu menjadi momentum dalam mendukung gerakan literasi di berbagai sektor.

Baca Juga: Viral Angkot Mewah di Bandung, Punya Tempat Charger HP Hingga Perpustakaan Kecil

Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menyatakan dukungannya untuk menggerakan literasi, utamanya dalam kaitannya dengan pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) yang unggul, inovatif, dan memiliki kreativitas bagi terwujudnya masyarakat berpengetahuan dan berkarakter.

"Kami di Kemendagri sungguh-sungguh mendukung rencana baik dan program yang dilaksanakan Perpusnas.

Baca Juga: Kini Difungsikan Jadi Perpustakaan, Begini Rumah Tempat Nabi Muhammad Lahir yang Bersahaja

"Rakornas Perpustakaan ini merupakan acara besar dan penting bangsa ini, salah satunya untuk mengupayakan gerakan literasi ini," kata Tito Karnavian dalam Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Bidang Perpustakaan 2020 hari ini, Selasa, 25 Februari 2020 di Ballroom Hotel Bidakara Jakarta.

Tak cuma itu, Tito Karnavian juga meminta kepala daerah untuk ikut dalam menyediakan bahan bacaan bagi masyarakat. Tito juga menyebutkan bahwa kepala daerah harus mulai sadar akan ketersediaan bahan bacaan yang sesuai.

"Kepala daerah hendaknya turut mendukung ketersediaan bahan bacaan bagi masyarakat. Banyak daerah yang belum paham persoalan tentang minat baca.

Baca Juga: Absen di Grand Final Indonesian Idol 2020 karena Masih Berduka, Anang Hermansyah Ungkap BCL Akan Kembali Jadi Juri pada Result Show

"Kepala daerah harus mulai sadar dan berupaya untuk menyediakan bahan bacaan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

"Semakin banyak bahan bacaan tersedia, maka makin terbuka inovasi yang bisa dihasilkan, mengembangkan ide, dan juga opsi-opsi sehingga mampu menghasilkan keputusan yang cepat," ujar Tito.

Baca Juga: Pertama Kali Berulangtahun Tanpa Lina Jubaedah, Rizky Febian Unggah Foto Masa Kecil dan Tulis Pesan Menyentuh: Biasanya Mama Selalu Kasih Kejutan di Setiap Bulan Ini

Dalam Rakornas Bidang Perpustakaan, hadir pula Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando.

Baginya, Indonesia bukan bangsa dengan budaya baca rendah, namun dikarenakan minimnya akses untuk membaca.

"Indonesia bukan bangsa dengan budaya baca rendah. Tapi fakta di lapangan disebabkan karena belum cukup akses yang memadai. Jangan terjebak opini internasional tapi mari kita perbaiki bersama," kata Syarif Bando.

Baca Juga: Gara-Gara Banjir di Jakarta dan Sekitarnya, Sidang Perceraian Jenita Janet Diskors Hakim

 

 

 

 

"Kegiatan Rakornas Bidang Perpustakaan Tahun 2020 ini bertujuan untuk mengintegrasikan, dan mensinkronisasikan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan perpustakaan dan pembudayaan kegemaran membaca antara pemangku kepentingan pembangunan perpustakaan lintas pusat dan daerah," ujarnya kemudian.

"Perpustakaan adalah ruang terbuka bagi masyarakat untuk mempertinggi pengetahuan sebagai prasyarat partisipasi dalam pembangunan," tutup Syarif. (*)