Jangan Percaya Hoax, Ini 10 Fakta Penting Tentang Virus Corona

By Muhamad Yunus,Maria Ermilinda Hayon, Jumat, 6 Maret 2020 | 23:00 WIB
Virus Corona mulai masuk ke Indonesia. Agar tak termakan hoaks, kita harus tahu dulu 10 fakta virus corona yang benar (Panuwat Dangsungnoen)

NOVA.id - Selama dua bulan ini, masyarakat Indonesia seolah dihantui virus corona.

Informasi datang dari berbagai sumber.

Ketika virus ini benar-benar masuk Indonesia, informasi semakin membanjir.

Dan mungkin kita mulai sulit memilah, mana yang benar dan mana yang hoaks.

Baca Juga: BERITA TERKINI: Pemerintah Sebut 4 Orang Diduga Positif Terkena Virus Corona

Untuk itu, jangan percaya hoaks.

Simak saja 10 fakta tentang virus corona yang sumbernya berasal dari Badan Kesehatan Dunia (WHO), Kementerian Kesehatan RI, serta langsung dari dokter yang berkompeten di bawah ini:

1. Jangan salah sebut virus corona

Pada 11 Februari 2020, World Health Organization (WHO) sudah menetapkan nama penyakit yang menghebohkan dunia, yaitu coronavirus (Covid-19).

Baca Juga: Alih-Alih Bisa Cegah Virus Corona Covid-19, Penggunaan Hand Sanitizer yang Berlebihan dan Tidak Benar Justru Bisa Berdampak Buruk, Ini Solusinya!

2. Indonesia tak punya alat untuk mendeteksi virus corona?

Indonesia terkesan lama mengumumkan pasien positif virus corona, sehingga banyak yang menganggap negara kita tak memiliki alat pendeteksi virus corona.

Amin Subandrio, Kepala Lembaga Biologi Molekul Eijckman mengatakan, Indonesia punya alat pendeteksi virus.

 

Yaitu polymerase chain reaction (PCR) dan alat untuk mengonfirmasi. Alat itu bisa mendeteksi berbagai macam virus dan sudah punya pengalaman mendeteksi virus corona, meski jenis lain.

Untuk mendeteksi virus corona Covid-19, digunakan alat yang sama.

Baca Juga: Lewat Instagram, Presiden Jokowi Ajak Cegah Corona: Musuh Terbesar Bukan Virus

3. Penderita pasti meninggal?

Sering kali disebut bahwa penderita Covid-19 dipastikan akan meninggal dunia. Fakta itu tidak sepenuhnya benar, karena berdasarkan data hanya 2,3% pasien virus corona meninggal akibat virus.

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit China menyebut ada sekitar 81% terkena Covid-19, sebanyak 13,8% tergolong parah (sesak napas dan butuh oksigen tambahan), sedangkan 4,7% tergolong kritis.

Orang yang lebih tua atau kondisi kesehatannya buruk, paling berisiko mengalami penyakit lebih parah maupun komplikasi.

Baca Juga: Berita Terpopuler: Rizky Febian Rogoh Kocek Rp2Juta Demi Halau Virus Corona hingga Pengakuan Ari Lasso Soal Rumah Tangganya yang Tak Terduga!

4. Ketahui cara penularan virus corona.

Virus corona bisa menyebar dengan berbagai cara. Peluang tertular terjadi saat ada kontak fisik dengan penderita atau ada penderita yang batuk atau bersin di dekat kita.

Bisa juga saat kita menyentuh benda yang sudah terpapar virus, kemudian kita menyentuh wajah tanpa mencuci tangan.

Tapi tertular atau tidaknya sangat tergantung pada daya tahan tubuh kita.

Baca Juga: Virus Corona Mewabah, Dian Sastrowardoyo Umumkan Penundaan Film Teranyarnya

5. Harus pakai masker agar tak tertular?

Sebenarnya untuk kita yang sehat, tak diwajibkan menggunakan masker, kecuali berada di tempat keramaian atau di dekat orang yang sakit.

Cara menggunakannya pun harus benar, yaitu bagian berwarna pada masker menghadap luar dan sisi yang ada kawatnya di bagian atas.

Masker hanya digunakan maksimal 8 jam dan sekali pakai harus langsung dibuang.

Baca Juga: Antisipasi Virus Corona dengan Tak Berjabat Tangan, Ashanty Curhat Dirinya Malah Dicap sebagai Artis Sombong: What Must I Do?

6. Kapan vaksin tersedia?

Sampai saat ini vaksin untuk penyakit virus corona masih dalam pengujian, WHO menyebut vaksin baru akan tersedia sekitar 18 bulan lagi.

Sementara itu, sebuah perusahaan bioteknologi di Amerika Serikat telah mengirimkan vaksin eksperimental pada peneliti pemerintah setempat, dan rencananya akan diujicoba pada April 2020.

Baca Juga: Berita Terpopuler: Tina Toon Minta Presiden Jokowi Perhatikan Kelangkaan Masker Akibat Virus Corona hingga Penampilan Bella Saphira yang Curi Perhatian

7. Orang yang terjangkit virus corona bisa sembuh?

Sampai saat ini memang belum ada obat dan vaksin yang diklaim resmi bisa mengobati orang yang terserang virus corona.

Meski begitu, menurut dr. Flora Eka Sari, Sp.P., dokter spesialis paru dari Rumah Sakit Angkatan Udara Dr. Esnawan Antariksa, kemungkinan untuk sembuh itu selalu ada.

Dan ini sangat dipengaruhi oleh daya tahan tubuh seseorang.

Baca Juga: Ahli Sains Ungkap Kemampuan Indonesia Menangani Virus Corona

 

8. Penderita virus pasti ditandai dengan demam?

Dampak yang ditimbulkan oleh sebuah virus tergantung pada daya tahan tubuh seseorang.

Hal ini berlaku juga pada virus corona, karena di dalam tubuh manusia ada proses antigen dan antibodi.

 

Menurut dr. Adib, saat virus menyerang dan tubuh dalam kondisi gizi yang baik, istirahat yang cukup, serta gaya hidup yang sehat dan menjaga kebersihan, maka virus yang menginfeksi tubuh tidak selalu menimbulkan dampak atau gejala.

Baca Juga: Aming Soroti Kepanikan Usai 2 WNI Positif Corona hingga Borong Bahan Makanan Pokok dan Harga Masker Fantastis: Bukan Corona yang Membunuh, Tapi Saudara Sendiri

9. Paket dari China bisa menyebarkan virus?

Tidak benar, karena menurut WHO virus corona tak akan bertahan lama pada benda.

Selain itu, untuk bisa tetap hidup, virus membutuhkan kondisi lingkungan yang spesifik kurangnya paparan sinar UV dan suhu serta kelembapan tertentu.

Baca Juga: Kemarin Labrak Petugas Pemprov DKI Soal Banjir, Tina Toon Kini Minta Presiden Jokowi Perhatikan Kelangkaan Masker Akibat Virus Corona

 

 

10. Virus corona menular dari hewan?

Banyak yang menganggap bahwa virus SARS-CoV-2 yang menyebabkan virus corona juga bisa menular dari hewan peliharaan.

Namun WHO menyebut bahwa tak ada bukti hewan seperti kucing dan anjing terinfeksi virus corona dan menularkannya.

Baca Juga: Virus Corona Masuk Indonesia, Suami Fairuz A Rafiq Unggah Doa agar Terhindar dari Segala Penyakit

Meski begitu, tindakan kebersihan dengan mencuci tangan dengan sabun setelah kontak dengan hewan peliharaan tak boleh diabaikan. (*)