Sayurbox, Lulusan Grab Ventures Velocity yang Memberdayakan Petani

By Kaina Harini, Jumat, 13 Maret 2020 | 17:40 WIB
Teknologi yang terus berkembang, semakin memudahkan Sahabat NOVA untuk berbelanja (DOK. Stutterstock/ Lee Charlie) (Stutterstock/ Lee Charlie)

NOVA.id – Pola hidup sehat sebenarnya cukup mudah dilakukan. Menurut para ahli, hidup sehat dengan sistem imun kuat bisa didapat bila kita mengonsumsi sayur, buah, dan protein secara teratur.

Masalahnya, pola hidup sehat ini cenderung dianggap mahal. Sahabat NOVA pasti juga pernah punya pengalaman membayar cukup mahal untuk mendapatkan bahan makanan berkualitas terbaik maupun organik di supermarket.

Tentu saja anggapan mahal untuk bisa hidup sehat tidak benar. Saat ini, ada cara lebih mudah dan ekonomis untuk berbelanja produk sayur dan buah, yakni melalui aplikasi mobile Sayurbox.

Nah, Sayurbox merupakan sebuah platform distribusi farm-to-table yang memanfaatkan teknologi untuk memastikan kontrol kualitas sayuran dan buah. Untuk memastikan kualitas terbaik, Tim Sayurbox bekerja sama langsung dengan petani dari berbagai perkebunan.

Sayuran dan buah-buahan yang disediakan Sayurbox langsung diambil dari perkebunan petani. Keseruan interaksi antara tim Sayurbox dan petani pun kerap dibagikan melalui akun media sosial @sayurbox.

Sahabat NOVA pun tak perlu khawatir. Meskipun dipesan melalui aplikasi, Sayurbox akan mengantarkan produksi segar hanya dalam waktu satu hari. Jangkauan pengantaranya pun cukup luas, mulai dari Jakarta, Banten, hingga Jawa Barat.

Baca Juga: Jadi Decacorn Pertama di Asia Tenggara, Grab Terus Tingkatkan Keamanan

Variasi sayuran, buah, hingga protein juga tak perlu ditakutkan. Sayurbox memiliki lebih dari 400 jenis pilihan. Sahabat NOVA bisa mengunduh aplikasi Sayurbox di Play Store atau App Store.

Dikutip dari wawancara yang dilakukan bersama Billy Boen di Radio Smart FM, Amanda Susanti, selaku Founder Sayurbox, mengatakan, awal pendirian perusahaannya itu didasari karena ketimpangan harga jual petani dengan harga yang dibayarkan konsumen.

Perbedaan harga ini terjadi lantaran rantai distribusi produk agrikultur yang panjang dan tidak transparan. Karena hal ini, petani tidak merasakan hasil maksimal dari produk pertaniannya. Dari situlah, Amanda memutuskan mendirikan Sayurbox.

“Misinya adalah memberikan dampak sosial terhadap petani. Selain memudahkan akses petani untuk ke konsumen, petani juga bisa melihat tali rantai agrikultur secara transparan,” jelas Amanda Susanti.

Sayurbox mengakui, sebagian besar pelanggannya merupakan konsumen rumah tangga. Meski begitu, mereka juga memiliki beberapa konsumen yang berasal dari restoran ternama di Jakarta.

Sayurbox sendiri merupakan salah satu startup lulusan Grab Ventures Velocity (GVV) Angkatan 2. Melalui kesempatan tersebut, Sayurbox mengintegrasikan layanannya dengan Grab sejak Januari 2020. Kini, layanan Sayurbox dapat ditemui di aplikasi Grab dalam bentuk widget.

Baca Juga: Grab Ventures Velocity 3 Kembali Hadir Berdayakan Pengusaha Mikro

Nah, sejak hadir di aplikasi Grab, pesanan yang diterima Sayurbox semakin banyak. Pangsa pasar juga semakin luas sehingga banyak petani turut memperoleh keuntungan.

Grab Ventures Velocity

Untuk diketahui, GVV adalah bentuk nyata komitmen berkelanjutan Grab untuk membimbing potensi startup Indonesia. Selain itu, keberadaan GVV ini juga turut mendukung upaya pemerintah untuk mewujudkan Indonesia 4.0.

Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Republik Indonesia Teten Masduki, Menteri Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia Johnny G Plate, Ridzki Kramadibrata, Neneng Goenadi, Nicko Widjaja, jajaran partner, dan alumnus GVV (DOK. Humas GRAB). (Humas GRAB)

Dari dua angkatan sebelumnya, GVV telah mendorong perkembangan 15 startup agar bisa menjadi solusi bagi konsumen dalam menghadapi tantangan sehari-hari dengan menggunakan teknologi. Dari 15 startup, sepuluh di antaranya berasal dari Indonesia. Enam startup dari Indonesia ini merupakan lulusan GVV Angkatan 2.

Setelah lulus, mereka memperoleh dukungan penuh dari Grab. Produk layanan dari startup tadi bisa ditawarkan kepada pengguna Grab dan juga GrabKios. Hingga saat ini, lulusan GVV telah memberdayakan lebih dari 117 ribu pengusaha mikro.

Tahun ini, Grab kembali membuka pendaftaran Grab Ventures Velocity Angkatan 3 dengan tema utama “Memberdayakan Pengusaha Mikro di Indonesia”. Harapannya, keberadaan GVV Angkatan ini akan turut mendorong kemunculan startup yang berdampak positif pada pelaku UMKM.

“Melalui GVV, saya menantikan hadirnya beberapa startup potensial yang dapat memberikan solusi digital bagi UKM di bidang restoran untuk menumbuhkan bisnisnya, mengurangi biaya, dan melancarkan operasionalnya, serta startup yang dapat mendigitalisasi dan mengoptimalkan rantai pasokan ke warung,” ujar Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Teten Masduki saat memberi sambutan dalam acara pembukaan program GVV Angkatan 3 di Jakarta, (03/03/2020) lalu.

Selama 6 tahun di Indonesia, Grab tentu sudah memahami tantangan dan kebutuhan yang dihadapi perusahaan startup yang sedang berkembang.

“GVV diharapkan dapat meningkatkan kualitas startup melalui bimbingan dan juga akses pasar sehingga bisa mendukung upaya pemerintah untuk mendorong ekonomi digital,” jelas Neneng Goenadi selaku Managing Director Grab Indonesia.

Startup yang terpilih sebagai Angkatan 3 nantinya akan memperoleh bimbingan dari para ahli C-level di bidang startup serta kesempatan untuk mengetes proyek pilot mereka di platform Grab. Peserta GVV Angkatan 3 ini juga berkesempatan menjangkau basis pelanggan Grab yang luas.

Untuk informasi lebih lengkap, Sahabat NOVA bisa mengklik tautan ini.