Salut! Ini Rahasia Singapura Menekan Laju Korban Virus Corona

By Muhamad Yunus, Sabtu, 21 Maret 2020 | 11:00 WIB
Untuk menahan laju korban virus corona, Singapura membentuk tim pelacak kontak yang bekerja sangat detail. (Marcus Lindstrom)

Setelah diingat-ingat, Melissa memang menggunakan jasa taksi itu, dengan durasi perjalanan hanya 6 menit. Dia tak tahu, apakah pengemudi taksi atau penumpang lainnya terinfeksi.

Yang pasti, petugas dari Kementerian Kesehatan Singapura yang menelepon mengatakan kepadanya bahwa dia perlu tinggal di rumah dan dikarantina.

Keesokan harinya, tiga petugas muncul di pintu tempat tinggalnya, mengenakan jaket dan masker bedah.

Baca Juga: Usai Kunjungan Kerja dari Turki, Wali Kota Bogor Bima Arya Positif Virus Corona dan Ungkap Gejalanya: Hanya Batuk-Batuk Kecil

Melissa bilang, "Mereka memberi saya kontrak - perintah karantina - itu mengatakan Anda tidak bisa pergi ke luar rumah Anda, kalau tidak denda dan waktu penjara. Ini adalah dokumen hukum.”

Melissa menambahkan, "Mereka memperjelas bahwa kamu tidak bisa meninggalkan rumah. Dan aku tahu aku tidak akan merusaknya. Aku tahu aku tinggal di tempat di mana kamu melakukan apa yang diperintahkan."

Dua minggu kemudian, Melissa tidak menunjukkan gejala Covid-19 dan bisa meninggalkan rumahnya.