Sedangkan apabila menginfeksi saluran pernapasan bagian bawah maka akan lebih sulit menyebar namun infeksi umumnya lebih berat.
Ketika infeksi oleh virus ini berlanjut, paru-paru akan tersumbat oleh sel mati dan cairan sehingga membuat pernapasan lebih sulit.
Pada saat inilah sistem kekebalan (imun) akan menyerang virus yang ditandai dengan demam dan peradangan.
Namun, dalam kasus ekstrem, imun justru bisa 'mengamuk' dan merusak tubuh lebih dari virus itu sendiri.
Reaksi imun yang berlebihan ini dikenal sebagai badai sitokin yang juga dapat mempengaruhi organ lain, terutama jika sudah memiliki penyakit kronis.
"Saya tidak memiliki kepercayaan diri yang besar bahwa cuaca akan memiliki efek seperti yang orang harapkan. Kecuali orang dapat memperlambat penyebaran virus tersebut dengan tetap melakukan social distancing. Mengandalkan musim panas saja tidak akan bisa menyelamatkan kita," ujar Lisa Gralinski seorang ilmuwan dari University of North Carolina seperti dikutip Kompas.com.