NOVA.id - Wabah covid-19 yang disebabkan corona virus saat ini memang membuat banyak orang panik.
Meski begitu, kita harus tetap bijak agar tak melakukan panic buying yang dapat merugikan banyak orang.
Tips pintar atur uang ini akan membantu Sahabat NOVA untuk menyikapi krisis karena corona virus dengan bijak agar tak melakukan panic buying.
Panic buying adalah tindakan memborong barang saat belanja yang menyebabkan kelangkaan barang kebutuhan tersebut.
Farah Dini Novita yang merupakan Co-Founder dan Vice-CEO Jouska Indonesia membagikan beberapa cara.
Ia membagikannya melalui acara yang digelar Shopee Indonesia bertajuk Bijak Finansial dengan #BelanjadariRumah pada Kamis (26/03).
Baca Juga: Tetap Hemat, yuk Pintar Atur Uang dengan Hindari Belanja 4 Barang Ini Saat Pandemi Virus Corona!
"Dalam menghadapi situasi yang tidak bisa dikontrol seperti sekarang, salah satu langkah paling penting untuk diperhatikan adalah untuk memiliki anggaran keuangan yang baik," ujar Farah.
"Dengan begitu, masyarakat akan lebih bijak dalam mengatur pengeluaran yang dilakukan, termasuk dalam membeli kebutuhan seperlunya dan tidak melakukan panic buying," lanjutnya.
Melalui press release, Farah memberikan beberapa tips pintar atur uang untuk menghadapi masa krisis Corona saat ini.
Baca Juga: Pintar Atur Uang, Cukup Stok 7 Makanan Ini saat Isolasi Diri di Tengah Wabah Virus Corona
Yang pertama adalah penilaian terhadap profil risiko.
Proses ini untuk mengetahui seberapa besar potensi risiko yang kita miliki untuk membantu kita membuat strategi pencapaian goals (tujuan).
Ada beberapa hal yang dapat digunakan untutk mengukur potensi risiko: usia, jenis pekerjaan, status pekerjaan, dan sebagainya.
Baca Juga: Jangan Boros Saat Work from Home, Ini Caranya Pintar Atur Uang
Kedua, update posisi aset dan hutang.
Kekayaan diukur dari kekayaan bersih yang dimiliki (total aset dikurangi total hutang).
Di sini, aset meliputi aset lancar, investasi, dan aset guna.
Baca Juga: Walau Self Isolation, Tetap Pintar Atur Uang Masak di Rumah dengan Resep Ini
Sedangkan hutang terbagi dua yaitu berdasarkan jatuh temponya: jangka pendek atau panjang.
Ketiga, catat pola pengeluaran kita.
Sisa pengeluaran akan menjadi dana tabungan dan investasi yang nantinya akan menambah total kekayaan bersih.
Baca Juga: 3 Tips Pintar Atur Uang ala Backpacker Agar Jalan-Jalan Murah Meriah
Farah mengingatkan untuk membagi 4 pos pengeluaran: primer, kewajiban, sekunder, dan tabungan/investasi.
Terakhir, Farah mendorong agar kita mengetahui tujuan keuangan.
Tiga langkah sebelumnya tidak berguna jika kita tidak tahu tujuan keuangan kita.
Ada 2 sifat tujuan keuangan: wajib dan tambahan.
Dalam membuat tujuan perlu diperhatikan berapa lama jumlah yang ingin dicapai dan berapa lama target untuk mencapainya.(*)
Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik https://www.gridstore.id/brand/detail/25/nova.