Kebanyakan Makan Gula Saat Sedang Karantina Ternyata Berdampak Negatif untuk Kesehatan! Mengapa?

By Alsabrina, Minggu, 29 Maret 2020 | 21:30 WIB
Gula (iStockphoto)

NOVA.id - Meski tidak sebanding dengan kekuatan social distancing untuk membatasi penyebaran Covid-19, sistem kekebalan tubuh yang kuat juga menjadi perhatian utama.

Virus corona yang menyebar hingga pada tingkat yang mengkhawatirkan, memaksa kita untuk melakukan yang terbaik agar tetap sehat.

Dan, salah satu cara mewujudkannya adalah mengandalkan sistem kekebalan tubuh.

Baca Juga: Pandangan Kabur Bisa Jadi Pertanda Gejala Diabetes, Kenali Jenis dan Gejala Penyakit Gula Darah Ini!

Di saat yang sama, sebagian besar dari kita menghabiskan waktu berhari-hari di rumah, yang berarti kita sering membuka lemari untuk mengambil kue dan es krim.

Mungkin kita menganggap gula yang sedikit berlebih bukan masalah demi kenyamanan kita di rumah.

Namun, hal itu ternyata, dapat berdampak negatif.

Baca Juga: Cara Mengatasi Ketiak Hitam dengan Mudah dan Bisa Dilakukan di Rumah, Cuma Pakai Gula!

Efek berbahaya dari gula yaitu meningkatkan kecemasan hingga kematian dini, serta menekan sistem kekebalan tubuh.

Beberapa penelitian mendukung kesimpulan bahwa gula mendatangkan petaka pada sistem kekebalan tubuh.

Di saat gula dalam buah-buahan atau sumber alami lainnya dapat memberi sedikit energi pada tubuh, gula olahan cenderung mempunyai efek tidak menyenangkan pada tubuh secara keseluruhan.

Baca Juga: 4 Alasan Konsumsi Gula Berlebih Dapat Berakibat Buruk Bagi Kesehatan Ibu Hamil

"Mengonsumsi terlalu banyak gula dapat memengaruhi sel-sel dalam sistem kekebalan tubuh yang menargetkan bakteri."

"Gula memengaruhi cara sel darah putih kita menyerang bakteri," sebut ahli penyakit dalam dan gastroenterologi, Niket Sonpal.

"Kekurangan nutrisi bisa meningkatkan tingkat risiko kita saat menangkal infeksi. Dan, makanan dengan kadar gula rafinasi tinggi biasanya kurang bernutrisi."

Baca Juga: Mencerahkan Bibir Secara Alami Hanya dengan Lemon dan Gula, Cukup Habiskan Waktu 5 Menit!

"Gula memicu peradangan tingkat rendah di dalam tubuh dan meningkatkan massa. Ini dapat berkontribusi pada penyakit bersifat kronis, seperti kardiovaskular dan diabetes."

Nate Favini, pemimpin medis di Forward menambahkan, adalah menyesatkan untuk mengatakan kita sudah tahu semua hubungan antara gula dan sistem kekebalan tubuh.

"Apa yang kita ketahui adalah diabetes tampak umum pada orang yang dikonfirmasi memiliki Covid-19," kata dia.

Baca Juga: Bisa Jadi Pengganti Gula, Makanan yang Satu Ini Justru Berbahaya Bagi Bayi!

"Ini menunjukkan, kadar gula yang lebih tinggi dalam darah dapat membuat kita lebih mudah terkena Covid-19."

Lalu, haruskah kita menjauh dari es krim dan mempertimbangkan untuk tidak menyentuhnya sampai virus corona berakhir?

"Penelitian menunjukkan, mengonsumsi 75-100 gram larutan gula dapat menghambat fungsi kekebalan tubuh," kata Sonpal.

Baca Juga: 7 Bahan Alami untuk Hilangkan Bau Amis pada Ikan, Salah Satunya Pakai Gula!

"Saya harus mencatat 75 gram terdengar sangat banyak, dan sulit berpikir kita mungkin mengonsumsi 75 gram gula, tetapi sebenarnya itu setara dua kaleng soda."

Satu kaleng Coca-cola 340 gram mengandung 39 gram gula. Dan soda bukan satu-satunya penyebab.

Grande chai latte dari Starbucks, misalnya, mengandung 42 gram gula, yang membuat kita lebih dari setengah jalan untuk menurunkan kekebalan tubuh.

Baca Juga: Semua Pasien Positif Covid-19 di Kota Malang Dinyatakan Sembuh, Ternyata 3 Hal Ini Kuncinya!

Dia menambahkan, penurunan sistem kekebalan tubuh dimulai 30 menit usai mengonsumsi gula, dan dapat bertahan hingga lima jam.

Jadi, hal terbaik yang dapat kita lakukan untuk kesehatan saat ini adalah berlatih menjaga jarak sosial.

Tetapi, jika kita perlu melakukan sesuatu yang mengharuskan berada di dekat orang lain --seperti belanja di toko, mungkin harus menunggu setidaknya lima jam setelah kita mengonsumsi gula.

Baca Juga: Suplemen Vitamin C Semakin Langka, Ini 12 Makanan yang Bisa Tingkatkan Daya Tahan Tubuh Kita untuk Hadapi Covid-19

Membatasi gula dan hanya mengonsumsinya sedikit setiap hari mungkin bukan ide buruk.

Namun, ada cara lain untuk meningkatkan kekebalan tubuh, seperti mengisi tubuh dengan makanan sehat.

"Jeruk bali, jeruk, dan jeruk keprok sangat baik bersama sayuran brokoli, bawang putih dan bayam," kata Sonpal.

Baca Juga: Kembali Ada Kabar Bahagia, Seluruh Pasien Positif Covid-19 di Malang Sembuh dan Sudah Diperbolehkan Pulang ke Rumah

"Item bermanfaat lainnya untuk dimasukkan dalam diet kita adalah jahe, yogurt, almond, kunyit, teh hijau, unggas dan kerang."

"Semakin baik kita memelihara tubuh kita dari waktu ke waktu, semakin siap kita untuk melindungi diri terhadap penyakit."

Marion Nestle, profesor studi nutrisi dan makanan di NYU menambahkan, makan diet kaya sayuran adalah kunci utama bersama faktor gaya hidup lainnya.

Baca Juga: Bukti Pengorbanan Diri Demi Melayani Pasien Covid-19, Ini Deretan Foto Para Petugas Medis dengan Wajah Lebam Merah Nyaris Berdarah

 

 

"Jangan minum banyak alkohol, jangan merokok, tidur banyak, dan, jaga jarak sosial kita," kata dia.

Banyak faktor yang membangun sistem kekebalan yang tangguh, termasuk membatasi gula olahan dan mengisi buah-buahan, sayuran, dan protein.

Mengonsumsi makanan yang sehat membantu kita merasa lebih baik secara fisik dan mental, yang sangat kita butuhkan.

Jadi, kenapa tidak segera mencobanya?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Ayo Jauhi Gula di Masa Pandemi Virus Corona, Mengapa?

Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.