Di Masa Isolasi Mandiri, Main Game Ada Manfaatnya, Ini 4 Tips Ngegame Sehat Bareng Anak

By Nova.id, Minggu, 12 April 2020 | 12:19 WIB
Di masa isolasi mandiri karena Covid-19, main game bareng keluarga jadi pilihan. Ini manfaat dan tips ngegame sehat. (mixetto)

NOVA.id - Di masa wabah virus corona yang menyebabkan Covid-19, kita antara beralih ke segala kegiatan dan permainan yang amat analog atau serba digital.

Contoh: Banyak keluarga yang melakukan isolasi mandiri di rumah atau memang tertahan karena karantina wilayah.

Mereka (termasuk mungkin keluarga kita) jadi mengeluarkan kembali permainan-permainan analog.

Seperti tampak di beberapa postingan Instagram para selebriti.

Ada yang memainkan congklak, kartu, Scrabble, atau monopoli; bahkan berolahraga bersama.

Baca Juga: Permainan ala Sissy Prescilla dan Anak Agar Tak Bosan di Rumah Aja: Lebih Banyak Bermain Fisik dan Olahraga

Namun, banyak juga yang jadi lebih banyak memainkan video games dengan console atau mobile games.

Game console misalnya PlayStation (PS), XBox, Wii.

Betul, perkara ngegame atau main game selalu jadi perdebatan di urusan parenting

Namun di sisi lain, pada masa isolasi seperti sekarang, game justru bisa membantu kita lebih terhubung dengan orang lain.

Bagi banyak orang, main video games atau game online jadi cara bersosialisasi di tengah wabah virus corona yang memaksa kita melakukan physical distancing.

Baca Juga: Emosi Saat Ajak Anak Belajar Selama SFH? Coba Lakukan Teknik Ini!

Jadi, kalau ngegame jadi salah satu pilihan kegiatan Anda, atau si buah hati, selama masa ini, para ahli di situs GameAware punya tips ngegame sehat.

Sebagian besar tips ngegame sehat berikut ini diperuntukkan bagi anggota keluarga yang berusia 12 tahun ke atas.

Kalau anak Anda lebih muda, sesuaikan saja game juga waktu bermain dan jedanya.

TIP 1 (Untuk Orangtua):

Luangkan waktu untuk bermain video games dengan anak Anda, boleh sebagai penonton atau pemain.

Keuntungan dari ini adalah Anda jadi paham informasi apa saja yang muncul di layar permainan.

Setidaknya memahami hal ini akan menghindarkan Anda dan anak dari banyak perselisihan atau kebohongan karena sekarang Anda jadi tahu apa yang terjadi di taman bermain digital si anak.

Baca Juga: 7 Kesalahan Orangtua dalam Mendidik Anak, Jangan Pernah Lakukan Lagi!

Selain memberi Anda banyak waktu berkualitas dengan Anak.

Cara dan nada percakapan Anda dan anak akan berubah, saat mereka melihat Anda sebagai teman bermainnya. Bukan sebagai lawan.

Baca Juga: Yuk Gunakan Girls4Tech Connect untuk Dampingi Anak Belajar dari Rumah Selama Masa Isolasi Diri

TIP 2 (Untuk Orangtua):

Ingat, kualitas lebih baik dari kuantitas.

Dukung anak untuk bermain dengan orang lain. Caranya bisa dengan menghubungi orangtua teman main mereka, dan mengatur acara main game bersama.

Kadang, merencanakan hal semacam ini memastikan kalau acara ngegame bareng itu akan jadi waktu berkualitas.

Baca Juga: Inilah 4 Tips Memilih Mainan Anak yang Berkualitas, Edukatif, dan Aman

Kenapa? Karena diadakannya bukan karena ini hal yang biasa. Bukan juga karena disengaja.

Ini karena ada tujuannya: Membuat mereka bersosialisasi dalam pantauan kita sebagai orangtua.

Dan kalau NOVA boleh menambahkan, ajak pasangan untuk terlibat.

Pastikan Anda dan pasangan sama-sama terlibat dalam kegiatan bermain game dengan anak.

Antara Anda yang memantau dan mengikut acara ngegame bareng ini, atau gantian: pasangan Anda.

Hal ini juga akan memastikan Anda punya waktu untuk melakukan hal yang lain, atau punya me time yang amat dibutuhkan.

Baca Juga: Anak Belajar Online dengan Asyik, Download Materi Menarik dan Gratis di Sini

Teman online juga ada nilainya, lo. Jangan dianggap remeh.

Tapi, memupuk hubungan di dunia nyata yang dilakukan secara virtual memiliki nilai yang jauh lebih besar, khususnya di masa isolasi mandiri seperti sekarang.

 

Tip #3 for Gamers (Ini bisa Anda, pasangan, atau anak):

Coba ambil jeda waktu untuk libur ngegame setidaknya beberapa hari setiap minggu.

Para ahli di situs GameWare merekomendasikan 2-3 hari libur per minggu.

Alasannya beragam. Salah satunya: terlalu banyak bermain bisa menumpulkan pengalaman ngegame sehat yang sedang dijalani.

Baca Juga: Demi Main Game Online, Pevita Pearce Ternyata Pernah Jadi Anak Warnet

Kekalahan akan jadi lebih mengganggu, dan kemenangan jadi tak terlalu berarti lagi.

Itu karena otak kita sudah beradaptasi terhadap kegiatan terlalu banyak ngegame.

Otak lalu mengirimkan sinyal bahwa sudah saatnya untuk melakukan kegiatan lain.

Cari aktivitas lain yang bisa membantumu merasa oke dalam sesuatu, dan menhubungkanmu denagn orang lain (meski secara virtual).

Meski membuat batasan waktu bermain tidak mudah, pahami saja bahwa Anda akan kehilangan kemampuan konsentrasi dan bermain dengan baik setelah beberapa jam.

Baca Juga: Video Panas Ariel NOAH dan Cut Tari Bukan Jadi Penyebab Perceraian dengan Yusuf Subrata, Hotman Paris Bongkar Proses Hukum Kasus Geger Tersebut

Tak ada gunanya main 3 jam nonstop karena Anda akan bosan, meski tanpa sadar.

Ini terjadi saat performa main Anda mulai menurun dan Anda mulai frustrasi dengan permainannya.

 

Tip #4 for Gamers (Ini bisa Anda, pasangan, atau anak):

Variasi itu penting, jadi saat sudah stuck main di game yang sama, carilah kegiatan lain yang berbeda.

Contoh: Kalau Anda suka game kompetisi berbasis waktu, coba selingi dengan kegiatan yang lebih rileks.

Mumpung lagi physical distancing, cobalah kegiatan lain yang juga sama menghiburnya dengan main game.

Baca Juga: Demi Hobinya, Ratu Elizabeth II Rela Keluarkan Uang Sebesar 1,7 Triliun untuk Koleksi Barang Antik Ini

Belajar cara mengedit video sendiri, mungkin? Atau memasak resep mudah dan praktis serbakuah?

Atau malah mendengarkan podcast, memakai masker wajah, dan lainnya. (*)

++

Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.