5 Hal Ini Ternyata Jadi Tanda Anak Dibully di Sekolah, Salah Satunya Sakit Perut!

By Alsabrina, Minggu, 12 April 2020 | 09:00 WIB
(Ilustrasi) Anak sakit perut pertanda bullying (iStockphoto)

NOVA.id - Sebagai orang tua tentu kita akan bahagia jika sang anak punya banyak teman di sekolah.

Namun pernahkah membayangkan jika ternyata anak kita menjadi korban bully?

Bagaimana cara mengatahui hal tersebut? Yuk, kita lihat tanda-tanda di bawah ini.

Baca Juga: Takut Sang Ayah Dibully Gegara Omongannya, Deddy Corbuzier Bocorkan Chat Ria Ricis Minta Video YouTubenya Dihapus: Nggak Tega Sama Papa

1. Enggan bangun pagi untuk sekolah

Sekolah bisa menjadi salah satu tempat anak rentan di bully.

Ketika sang anak mulai enggan untuk berangkat sekolah, harusnya menjadi sebuah pertanyaan para orang tua.

Jangan sampai anak kita enggan ke sekolah karena ia tak punya banyak teman di sekolah.

"Anak-anak cenderung merasa lebih aman di rumah pada akhir pekan, dan hari Senin ialah hari yang sulit baginya," ujar seorang penasihat, Donna Clark.

Baca Juga: 4 Fakta Quaden Bayles, Alami Perundungan hingga Menangis Pilu dan Kabar Hoax Tentang Usia Sebenarnya

2. Anak sering pusing dan sakit perut

Sakit kepala dan sakit perut ialah bentuk manifestasi dari rasa kecemasan terkait bullying.

Jika anak kita mengeluhkan gejala-gejala ini terus menerus, bicarakan dengan mereka tentang hal itu, saran Bailey Lindgren, seorang rekan di Pusat Koalisi Advokasi Orangtua untuk Hak Pendidikan '(PACER) Pusat Pencegahan Bully Nasional.

“Tanyakan padanya secara terbuka dan ciptakan ruang non-konfrontatif di mana kita dapat mendiskusikan akar masalah,” ujarnya.

Baca Juga: Ikuti Yuk 5 Tips untuk Membantu Anak Belajar Flora dan Fauna dari Rumah, Mudah Banget!

3. Sulit tidur

Jika seorang anak gugup atau cemas, ia biasanya akan mengalami sulit tidur.

Ketidakmampuan anak berbaur dengan rekannya akan membebankan pikiran sebelum tidur.

“Jika seorang anak terlihat lebih lelah dan lebih murung dari biasanya, itu bisa jadi pertanda mereka sulit tidur di malam hari,” kata Bailey Lindgren.

Baca Juga: Beberapa Jam Sebelum Napas Terakhir Glenn Fredly, Sang Istri Unggah Kalimat Mengharukan: Gewa Pasti Bangga Jadi Anak Ayah

 

 

4. Tidak ingin berinteraksi dengan anggota keluarga

"Jika seorang anak tidak terlalu banyak bicara seperti biasanya, atau mereka langsung pergi ke kamar setelah sekolah, itu bisa menjadi hal yang harus diwaspadai," ujar Bailey.

Korban bully akan lebih reaktif pada anggota keluarga sebagai balasan atas apa yang dilakukan temannya padanya.

Jadi coba mulai perhatikan gerak gerik anak Sahabat NOVA ya.

Baca Juga: Alih-Alih Pengganti Gula, Madu Ternyata Berbahaya untuk Bayi! Mengapa?

5. Sensitif ketika ditanya perihal sekolah

Jika seorang anak atau remaja lebih sensitif ketika ditanya perihal kegiatan sekolah, bisa jadi ada yang tak beres di sana.

Hal itu mengindikasikan adanya kecemasan atau ada peristiwa yang terjadi dibaliknya.

“Seharusnya, sang anak lebih ceria dan senang ketika ditanya soal kegiatannya di sekolah,” tandas seorang penasihat, Donna Clark, dikutip dari Readers Digest.

Baca Juga: Ternyata, Ini Umur Ideal Si Kecil untuk Tidur Sendiri di Kamarnya!

Yuk Sahabat NOVA kita lebih peduli dengan kondisi psikis anak kita.

Mulailah untuk tanyakan kegiatan hariannya ya.(*)

 

Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya. Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.