“Saya kerja serabutan, jadi apa yang bisa dikerjakan, saya kerjakan. Yang terpenting mendapatkan uang dan uangnya bisa dibawa pulang,” ungkap Ason, dilansir dari Kompas.com.
Ason mengatakan istrinya bekerja sebagai buruh pembuat tempe dengan penghasilan Rp 1 juta per bulan.
Meski begitu, penghasilan mereka tidak lah cukup.
Bahkan kelima anaknya, tidak ada satupun yang bersekolah.
“Kalau dirasakan, tentunya tidak cukup. Namun kami buat secukupnya, yang terpenting ada beras untuk dimasak,” imbuhnya.
Ason juga mengaku dirinya tidak memiliki pekerjaan bukan karena pilih-pilih, tetapi memang karena tidak ada orang yang mau mempekerjakan dirinya.
“Saya tidak ada skill, dulunya pernah kerja di bengkel, namun tidak bertahan lama karena bengkelnya tutup. Dan, akhirnya saya kerja serabutan ke sana ke mari. Dan, setelah corona ini, sulit untuk mencari pekerjaan serabutan itu, karena banyak yang berdiam diri di rumah,” jelas Ason.