Mereka mungkin mengalami kesulitan dalam pengembangan tata bahasa tetapi sangat berbakat di bidang lainnya.
Sebagai contoh, seorang anak dengan disleksia dapat memiliki kesulitan untuk menulis dan membaca kata-kata sederhana, namun di saat yang sama sangat pandai dalam musik, olahraga atau seni.
Menurut Dyslexia Association of Singapore (DAS), orangtua dan edukator memiliki peran penting dalam proses belajar anak-anak dengan disleksia.
DAS adalah organisasi layanan sosial yang aktif menyediakan beragam layanan untuk individu yang menyandang disleksia, di Singapura dan kawasan sekitarnya.
Berikut adalah beberapa metode yang disarankan oleh DAS untuk mengembangkan kemampuan bahasa dan menemukan talenta anak-anak dengan disleksia:
Mengajar dengan kreatif
Saat berinteraksi dengan anak, gunakan bahasa yang jelas dan sederhana dan hindari penggunaan kata-kata yang sulit.
Lakukan kegiatan yang melibatkan berbagai panca indera seperti indera penglihatan, pendengaran, kinestetik, sentuhan, guna membantu perkembangan anak.
Baca Juga: Presiden WOCPM Deby Vinski dan Ketua PMI Jusuf Kalla Diskusikan Penanganan Pandemi Covid-19