Demi Kesehatan Anak, Perhatikan Hal Ini Saat Ajarkan Anak Berpuasa!

By Maria Ermilinda Hayon, Kamis, 30 April 2020 | 21:00 WIB
Ilustrasi mengajarkan anak berpuasa (chomplearn)

NOVA.id - Selama bulan Ramadan, sudah jadi kewajiban bagi umat Islam untuk berpuasa.

Tetapi anak-anak yang belum mencapai usia pubertas merupakan pengecualian.

Meski tidak diwajibkan berpuasa, orangtua sering mulai mengajarkan anak berpuasa sejak dini agar mengenal dan terbiasa beribadah puasa ini.

Baca Juga: Tanda dan Penanganan Disleksia pada Anak yang Perlu Kita Ketahui

Tapi, ingatlah ada hal-hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua saat mengajarkan si kecil berpuasa.

Khususnya dalam hal kesehatan anak.

Lantas, apa saja yang perlu diperhatikan?

Baca Juga: Anak Jadi Susah Makan dan Pilih-Pilih Makanan Selama di Rumah Aja? Ini Cara Tepat Mengatasinya 

Asal tahu saja, berpuasa akan mengubah kondisi tubuh seorang anak.

Setelah berpuasa 6 jam, tubuh anak akan mulai memecah cadangan guladalam tubuh (glikogen) untuk menjaga kadar gula dalamdarah.

Apabila puasa dilanjutkan hingga mencapai 16 jam, maka perlahan cadangan glikogen akan habis.

Baca Juga: Untuk Orang Tua, Jangan Pusing Ajarkan Anak Selama di Rumah Aja, Yuk Coba dengan Terapkan Strategi Mind Mapping

Tubuh kemudian akan menggunakan lemak yang ada dalam tubuh sebagai sumber energi.

Protein sebagai zat pembangun tubuhakan diusahakan untuk dijaga dan merupakan komponen terakhir yang akan dipakai bila puasa terus berlanjut.

Semakin kecil usia seorang anak, maka cadangan glikogen yang dimiliki semakin sedikit.

Baca Juga: Kala Pandemi Covid-19, Inilah Cara Tepat untuk Mengasuh Anak

Akibatnya bayi dan balita lebih berisiko mengalami hipoglikemia, yaitu berkurangnya kadar gula darah dalam tubuh.

Anak yang berusia di bawah usia 7 tahun merupakan kelompok yang lebih berisiko mengalami hipoglikemia apabila berpuasa.

Selain itu kelompok usia ini lebih rentan mengalami kekurangan cairan.

Baca Juga: Menuju Bulan Ramadan, Coba Mulai Ajari Si Kecil untuk Bersedekah

Perubahan pola tidur akibat bangun sahur juga dapat berdampak padakemampuan di sekolah.

Lantas harus bagaimana dong?

Sahabat NOVA dapat mulai mengajari anak berpuasa ketika ia berusia di atas 7 tahun.

Baca Juga: Tetap Produktif di Rumah Selama Masa Pandemi, Lakukan 7 Tips Berikut

Pada usia ini dampak kesehatan yang tidak diinginkan akibat berpuasa semakin jarang ditemui.

Bila anak sudah lebih besar, ketika memasuki usia remaja, risiko hipoglikemia akan semakin berkurang.

Mereka sudah lebih mampu menahan lapar dan haus.

Baca Juga: Untuk Orang Tua, Yuk Ajari Anak untuk Rajin Berjemur agar Daya Tahan Tubuh Buah Hati Tetap Terjaga di Tengah Pandemi dan Menuju Ramadhan!

Suatu penelitian di Qatar menunjukkan performa akademik anak berusia 12 tahun yang sedang berpuasa juga cukup baik.

Mulailah mengajari anak untuk berpuasa dari makanan padat terlebih dahulu dan izinkan mereka tetap minum air untuk menghindari kekurangan cairan, terutama bila cuaca panas.

Kita juga bisa memulai mengajak anak berpuasa selama 6 jam, misal berpuasa sejak bangun pagi hingga jam 12 siang.

Baca Juga: Ibu, Tubuh Si Kecil Dapat Melawan Virus Asalkan…

Dengan pola seperti ini, anak belajar menahan lapardari makanan yang sehari-hari dimakan.

Selanjutnya kita dapat mulai mengajarinya untuk menahan haus.

Umumnya anak masih dapat menoleransi tidak minum air selama 2-4 jam.

Baca Juga: Tak Hanya Bikin Rileks, Pijat Laktasi Ternyata Punya Banyak Manfaat

Well, seorang anak masih perlu tumbuh dan berkembang sehingga harus mendapatkan asupan nutrisi yang cukup meski berpuasa Ramadan.

Pastikan anak mendapat makanan bergizi saatsahur dan berbuka, yaitu makanan yang mengandung makronutrien (makanan utama) dan mikronutrien (makanan yang mengandung vitamin dan mineral) yang dibutuhkan oleh tubuh.

Kita dapat memberikan makanan yang mengenyangkan pada saat sahur yang mengandung karbohidrat kompleks, protein, dan lemak.

Baca Juga: Tiga Permainan Ini Ampuh Usir Bosan Anak, Yuk, Langsung Coba!

 

Hindari memberikan makanan yang mengandung gula sederhana, seperti makanan ringan yang manis.

Berikan juga susu yang merupakan sumber zat gizi yang lengkap untu kanak pada saat sahur dan berbuka.

Jangan lupa, semangati mereka dan ucapkan kata-kata pujian ketika mereka sedang berpuasa dan berhasil menahan lapar dan haus.

Baca Juga: Bagaimana Jika Anak Bertanya Kapan Corona Berakhir? Tenang, Jawab dengan Tips Sederhana Ini

Ingat, segera sudahi berpuasa bila anak tidak sanggup melanjutkan.

Pada saatnya, perlahan tapi pasti, anak akan terbiasa berpuasa Ramadan.

Selamat berpuasa bagi Sahabat NOVA dan keluarga yang menjalankan.(*)

Sahabat NOVA punya usaha dan ingin tambah ilmu agar lebih sukses? Atau mungkin sedang butuh penghasilan tambahan dan mau mulai berwirausaha?

Salah satu cara terbaik adalah dengan ikut berbagai pelatihan online di bidang kewirausahaan, seperti program We Learn dari organisasi internasioanl, UN Women.

Program ini gratis, alias tidak dipungut biaya. Tinggal daftar di sini dan siap-siap makin sukses berwirausaha!

Sahabat NOVA, jangan sampai ketinggalan berita dan informasi terbaru dan menarik soal selebriti dan dunia perempuan di Tabloid NOVA, ya.

Dapatkan edisi terbarunya dengan berlangganan, tinggal klik di sini.