Pemerintah Berencana Longgarkan Karantina, WHO Sebut Herd Immunity dalam Penanganan Covid-19 adalah Konsep Berbahaya

By Ratih, Rabu, 13 Mei 2020 | 12:16 WIB
Pemerintah Berencana Longgarkan Karantina, WHO Sebut Herd Immunity dalam Penanganan Covid-19 adalah Konsep Berbahaya (Freepik)

NOVA.id - Pemerintah Indonesia berencana melonggarkan karantina di berbagai daerah.

Dengan adanya kebijakan tersebut, muncul konsep mengenai herd immunity yang banyak dibicarakan orang.

Namun, ternyata WHO tak menyarankan kebijakan tersebut untuk menghadapi Covid-19.

Baca Juga: Terkena Imbas Pandemi Corona, Film Guru-Guru Gokil yang Tunda Tanggal Rilis, Kini Hadirkan Audio Series Perkenalan Karakter

Badan Kesehatan Dunia (WHO) mengecam teori herd immunity terkait wabah virus corona, menyebutnya sebagai "konsep berbahaya".

Herd immunity atau kekebalan kelompok adalah istilah epidemiologi, pada dasarnya menjelaskan bagaimana populasi terlindungi dari wabah tergantung seberapa banyak yang sudah divaksin.

Misalnya, ketika 90-95 orang dari populasi itu divaksin, seharusnya itu sudah cukup melindungi kalangan yang tidak bisa mendapat inokulasi.

Baca Juga: Tabloid NOVA Terbaru: Cerita Rossa yang Tak Mudik karena Covid-19 hingga Baim Wong yang Jalani Operasi Mata demi Nyaman Main Game

Seperti contohnya adalah bayi yang belum mencapai usia untuk bisa diimunisasi, sebagaimana dibeiitakan The Telegraph, Selasa (12/05).

WHO menerangkan, keputusan untuk mengimplementasikan konsep herd immunity di tengah virus corona sangatlah berbahaya, dan menekankan "tidak ada yang selamat sebelum semuanya selamat".

dr Mike Ryan, direktur eksekutif program darurat kesehatan organisasi PBB itu dalam konferensi pers di Jenewa berujar, manusia bukanlah kawanan ternak.

Baca Juga: Di Masa Pandemi, Ayo Belajar Digital Marketing Agar Sukses Berwirausaha

"Ini adalah penyakit serius. Ini adalah musuh publik nomor satu. Kami mengatakannya lagi, lagi, dan lagi," papar Dr Ryan.

Dia menuturkan tidak ada yang selamat hingga semua populasi selamat, dan mengaku khawatir jika ada negara yang sampai menerapkan konsep ini.

Ryan mengaku tidak bisa membayangkan jika ada negara yang "secara ajaib" bisa mengatasi wabah itu berbekal pemahaman kekebalan kelompok.

Baca Juga: Datangi Kediaman Orang Tuanya di Tengah Pandemi Corona, Bella Saphira Mengaku Beruntung Bisa Buka Puasa Bersama Meski Beda Keyakinan

"Ini adalah kalkukasi yang sangat berbahaya. Saya tidak yakin jika ada negara yang berani membuat keputusan ini," papar dia.

Ryan menjelaskan, setiap negara tentunya bakal memerhatikan semua warganya karena mereka menghargai kehidupan setiap individu.

Dia meyakini, negara-negara akan sekuat tenaga melindungi kesehatan rakyatnya sementara di saat bersamaan, melindungi ekonomi mereka.

Baca Juga: Gara-Gara Lockdown Corona, Pedagang Harus Telan Pil Pahit Lihat Barang Mahal yang Dijual Rusak karena Berjamur

"Tentunya kita harus memastikan sudah mendapat prioritas yang benar ketika memasuki fase lanjutan dalam perang melawan wabah ini," kata dia.

dr Maria Van Kerkhove, koordinator teknis respons WHO atas virus corona berujar, dari investigasi awal, diketahui bahwa populasi yang terinfeksi berada dalam tingkatan sangat rendah.

Menurut Epidemiolog dr Van Kerkhove mengtaakan, tampaknya terdapat pola yang konsisten bahwa sejumlah kecil orang mempunyai antibodi atas patogen ini.

Baca Juga: Optimalkan Daya Tahan Tubuh saat Puasa di Masa Pandemi Corona dengan Cara Ini

Dia menjabarkan data ini penting untuk menguji seberapa ampuh klaim herd immunity jika diterapkan ke masyarakat dalam skala besar.

"Anda pikir saja, berapa banyak imunitas yang dibutuhkan oleh populasi tersebut untuk saling melindungi," paparnya dalam jumpa pers.

Dia mengaku pihaknya tidak tahu persis berapa tingkatan yang dibutuhkan bagi masyarakat agar sukses dalam menerapkan situasi kekebalan kelompok.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul WHO: Herd Immunity untuk Virus Corona adalah "Konsep Berbahaya"

Di masa pandemi ini, Sahabat NOVA mau tambah penghasilan dengan wirausaha? Atau punya usaha dan mau tambah ilmu agar jualan tetap lancar?

Di program WeLearn dari UN Women, ada kelas online “Digital Marketing" GRATIS! Tinggal daftar kelas di sini, pilih waktu dan metode yang diinginkan, lalu ikuti instruksi untuk terima materi pelajarannya. Tambah ilmu, tambah cuan!