NOVA.id - Pandemi virus corona (covid-19) masih terus berlangsung di Tanah Air.
Kehidupan pascakarantina dan PSBB covid-19 tentu akan berbeda dibanding sebelumnya.
Ke depannya, kita akan tetap menjalani hidup dengan keadaan the new normal.
Keadaan new normal memungkinkan kita terus tetap menjalani protokol kesehatan covid-19, seperti menjaga jarak, cuci tangan dengan sabun, maupun memakai masker.
Pandemi corona ini tentu berdampak bagi kehidupan bisnis para pelaku usaha di Tanah Air, termasuk desainer Hendri Budiman.
Oleh karena adanya covid-19, masker menjadi status sosial bagi pemiliknya.
Baca Juga: Jadi The New Normal, Ini Cara Adaptasi dengan Kondisi Setelah Pandemi
Hendri sendiri memproduksi berbagai masker dengan desain yang khas dirinya.
Masyarakat dari Jakarta juga masih terus memesan masker-masker unik dan premium khas desain Hendri.
Contoh karya baru Hendri adalah bunga dari salah satu seri motif scarecrow.
Motif bunga pada masker tersebut diperuntukkan bagi perempuan yang menyukai keindahan dan lingkungan yang indah.
Model ini merupakan suatu bentuk harapan yang menginginkan pandemi ini segera berakhir, sehingga saat musim semi tiba, wabah ini sudah berlalu.
Hendri diketahui sudah pernah mengikuti beberapa ajang fashion, seperti Muslim Fashion Festival 2020 dan terakhir mengikuti program show di India 2018 yang diselenggarakan oleh Kedutaan Indonesia di India.
Dengan mengikuti ajang itu, Hendri pun semakit tergerak untuk terus menghasilkan karya-karya yang identik dengan keberagaman identitas bangsa Indonesia, salah satunya adalah batik berpadan dengan lurik atau tenun.
Motif-motif yang sangat identik dengan kekayaan alam dan tradisi Indonesia, dituangkan Hendri dalam keunikan batik yang akhirnya menjadi identitasnya berkarya.
Sebut saja dengan motif ayam dan motif-motif flora yang menginspirasinya untuk membubuhkan di helai-helai batik sutranya yang indah.
Baca Juga: Malu dengan Payudara Kendur? Kencangkan Kembali dengan Masker Alami!
Motif polkadot yang disukainya sejak kecil juga terbawa hingga saat ini dan tertuang di beberapa karya-karya batiknya.
Selain itu, motif beras-Wutah yang merupakan salah satu motif yang cukup populer di kalangan perbatikan di Jogja, mengilhami setiap karya Hendri.
Itu karena keseharian Hendri memang suka berada di sawah.
Misalnya menatap padi dan bulir-bulir beras, ke sawah demi mebahagiakan para petani dan suami tercinta, termasuk membagikan masker bagi para petani.
Hendri memahami dan meyakini, setiap ucapan adalah doa, demikinpun setiap karya yang lahir adalah harapan besar yang merupakan bagian doa dari yang membuatnya.