Kini, penelitian virus di Lembaga Penyakit Tropis UNAIR terhambat dan hanya akan menerima sampel dari Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).
Melalui surat pengumuman nomor 196/UN3.9.4/TU/2020, Kepala ITD Unair Prof Maria Inge Lusida menyampaikan pihaknya sedang melakukan tracing atau pelacakan secara masif untuk memutus penyebaran COVID-19.
"Melalui surat ini, kami menyampaikan beberapa langkah yang diambil sebagai upaya menjamin keselamatan tenaga laboratorium dan kulaitas pelayanan di ITD UNAIR sebagai berikut:
1. Melakukan tracing /pelacakan kasus dan pengetesan secara massive terhadap staf untuk memutus mata rantai penyebaran/penularan.
2.Dikarenakan tenaga laboratorium ITS Unair sebagian terpapar COVID-19 dan kapasitas laboratorium yang kami miliki terbatas, untuk sementara waktu ITD Unair hanya menerima sampel baru COVID-19 dari RSUA," tulisnya dalam surat keterangan resmi.
Kebijakan ini akan diterapkan selama 14 hari mulai tanggal 26 Mei ini.
Baca Juga: Ini Protokol Kesehatan yang Harus Dipatuhi Saat PSBB Jakarta Berakhir