NOVA.id - Jawa Timur mencatatkan kasus virus corona yang masuk ke daftar paling tinggi di Indonesia.
Namun, kini warga harus gigit jari usai peneliti di laboratorium milik Universitas Airlangga (UNAIR) positif Covid-19.
Hal ini akan mempengaruhi kerja laboratorium yang selama ini jadi salah satu rujukan tes virus corona.
Tingginya kasus positif corona di provinsi ini membuat tenaga medis yang tersedia kewalahan.
Sebelumnya, seorang dokter viral karena membongkar ketidaksiapan penanganan pasien Covid-19 di Surabaya.
Ia menceritakan kondisi 15 rumah sakit rujukan yang punya kekurangan.
Kini, penelitian virus di Lembaga Penyakit Tropis UNAIR terhambat dan hanya akan menerima sampel dari Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).
Melalui surat pengumuman nomor 196/UN3.9.4/TU/2020, Kepala ITD Unair Prof Maria Inge Lusida menyampaikan pihaknya sedang melakukan tracing atau pelacakan secara masif untuk memutus penyebaran COVID-19.
"Melalui surat ini, kami menyampaikan beberapa langkah yang diambil sebagai upaya menjamin keselamatan tenaga laboratorium dan kulaitas pelayanan di ITD UNAIR sebagai berikut:
1. Melakukan tracing /pelacakan kasus dan pengetesan secara massive terhadap staf untuk memutus mata rantai penyebaran/penularan.
2.Dikarenakan tenaga laboratorium ITS Unair sebagian terpapar COVID-19 dan kapasitas laboratorium yang kami miliki terbatas, untuk sementara waktu ITD Unair hanya menerima sampel baru COVID-19 dari RSUA," tulisnya dalam surat keterangan resmi.
Kebijakan ini akan diterapkan selama 14 hari mulai tanggal 26 Mei ini.
Baca Juga: Ini Protokol Kesehatan yang Harus Dipatuhi Saat PSBB Jakarta Berakhir
Mengutip Harian Surya, Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair Suko Widodo dikonfirmasi membenarkan adanya kabar beberapa tenaga laboratorium yang terpapar COVID-19.
"Ya betul. Untuk sementara waktu, ITD hanya menerima sampel dari RSUA. Ini karena ITD perlu penataan internal dan untuk menjaga kualitas layanan," ucapnya.
Namun, apabila kondisi para peneliti lab sudah dipastikan membaik, maka laboratorium akan beroperasi seperti sedia kala.
"Ini sifatnya hanya sementara saja. Jika kondisinya sudah siap kembali segera akan melayani untuk rumah sakit rujukkan lainnya," ujarnya.
Karena kabar ini, Rumah Sakit Universitas Airlangga juga membatasi pelayanan mereka yang diumumkan melalui sebuah surat resmi.
Dalam pengumuman tersebut, RSUA tidak menerima pasien baru dan akan berfokus pada pasien yang telah dirawat di sana.
Baca Juga: Umur Tak Jadi Halangan, Nenek Asal Iran Ini Berhasil Sembuh dari Virus Corona di Usia 107 Tahun
Sedangkan untuk IGD akan dibuka untuk pasien yang dalam keadaan mengancam jiwa.(*)
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.