Peneliti Laboratorium Universitas Airlangga Positif Corona, Dua Fasilitas Rujukan Pasien Covid-19 Ini Terpaksa Batasi Pelayanan

By Ratih, Rabu, 27 Mei 2020 | 17:03 WIB
Ilustrasi APD untuk menangani pasien Corona (ABC)

NOVA.id - Jawa Timur mencatatkan kasus virus corona yang masuk ke daftar paling tinggi di Indonesia.

Namun, kini warga harus gigit jari usai peneliti di laboratorium milik Universitas Airlangga (UNAIR) positif Covid-19.

Hal ini akan mempengaruhi kerja laboratorium yang selama ini jadi salah satu rujukan tes virus corona.

Baca Juga: Titik Terang Uji Coba Vaksin Virus Corona Mulai Terlihat, Peneliti Insitut Bioteknologi Beijing Sebut Hasil Percobaan sebagai Tonggak Penting

Tingginya kasus positif corona di provinsi ini membuat tenaga medis yang tersedia kewalahan.

Sebelumnya, seorang dokter viral karena membongkar ketidaksiapan penanganan pasien Covid-19 di Surabaya.

Ia menceritakan kondisi 15 rumah sakit rujukan yang punya kekurangan. 

Baca Juga: Sang Adik Sempat Dinyatakan Negatif Sebelum Akhirnya Positif Corona, Via Vallen Terus Menerus Disalahkan: Gara-Gara Maksain Dia Tes Swab

Kini, penelitian virus di Lembaga Penyakit Tropis UNAIR terhambat dan hanya akan menerima sampel dari Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).

Melalui surat pengumuman nomor 196/UN3.9.4/TU/2020, Kepala ITD Unair Prof Maria Inge Lusida menyampaikan pihaknya sedang melakukan tracing atau pelacakan secara masif untuk memutus penyebaran COVID-19.

Edaran terkait pelayanan fasilitas kesehatan milik UNAIR ()

"Melalui surat ini, kami menyampaikan beberapa langkah yang diambil sebagai upaya menjamin keselamatan tenaga laboratorium dan kulaitas pelayanan di ITD UNAIR sebagai berikut:

Baca Juga: Ngaku sebagai Penjelajah Waktu, Pria Ini Sebut Virus Corona akan Berakhir di Bulan Ini hingga Ramal Donald Trump akan Kalah Telak dalam Pemilu Amerika Mendatang

1. Melakukan tracing /pelacakan kasus dan pengetesan secara massive terhadap staf untuk memutus mata rantai penyebaran/penularan.

2.Dikarenakan tenaga laboratorium ITS Unair sebagian terpapar COVID-19 dan kapasitas laboratorium yang kami miliki terbatas, untuk sementara waktu ITD Unair hanya menerima sampel baru COVID-19 dari RSUA," tulisnya dalam surat keterangan resmi.

Kebijakan ini akan diterapkan selama 14 hari mulai tanggal 26 Mei ini.

Baca Juga: Ini Protokol Kesehatan yang Harus Dipatuhi Saat PSBB Jakarta Berakhir

Mengutip Harian Surya, Ketua Pusat Informasi dan Humas (PIH) Unair Suko Widodo dikonfirmasi membenarkan adanya kabar beberapa tenaga laboratorium yang terpapar COVID-19.

"Ya betul. Untuk sementara waktu, ITD hanya menerima sampel dari RSUA. Ini karena ITD perlu penataan internal dan untuk menjaga kualitas layanan," ucapnya.

Namun, apabila kondisi para peneliti lab sudah dipastikan membaik, maka laboratorium akan beroperasi seperti sedia kala.

Baca Juga: Gelombang Kedua Wabah Covid-19, Virus Corona di China Bermutasi dan Merusak Organ Tubuh yang Berbeda dari Pasien Wuhan

"Ini sifatnya hanya sementara saja. Jika kondisinya sudah siap kembali segera akan melayani untuk rumah sakit rujukkan lainnya," ujarnya.

Karena kabar ini, Rumah Sakit Universitas Airlangga juga membatasi pelayanan mereka yang diumumkan melalui sebuah surat resmi.

Dalam pengumuman tersebut, RSUA tidak menerima pasien baru dan akan berfokus pada pasien yang telah dirawat di sana.

Baca Juga: Umur Tak Jadi Halangan, Nenek Asal Iran Ini Berhasil Sembuh dari Virus Corona di Usia 107 Tahun

Sedangkan untuk IGD akan dibuka untuk pasien yang dalam keadaan mengancam jiwa.(*)

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.