Terkuak Kenyataan Baru, Virus Corona di Indonesia Tak Termasuk ke Dalam Kelompok Besar Dunia! Pembuatan Vaksin Jadi Sia-Sia?

By Alsabrina, Jumat, 5 Juni 2020 | 18:32 WIB
(Ilustrai) Virus Corona (iStockphoto)

NOVA.id - Virus corona yang ada di Indonesia tak masuk katagori yang ada di dunia.

Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman, Prof Amin Soebandrio menyatakan tiga jenis virus corona di Indonesia tidak masuk kelompok besar S, G.

Amin mengatakan, Eijkman sebelumnya telah mengirim tujuh whole genome sequencing (WGS) virus corona dari Indonesia ke lembaga Global Initiative on Sharing All Influenza Data (GISAID).

Baca Juga: Tidak Satu Suara dengan Pemerintah, Pakar Epidemologi UI Sebut Indonesia Tak Siap Hadapi New Normal dan Terlalu Berisiko Hingga Bisa Tingkatkan Pasien Positif Virus Corona

"Nah tiga dari tujuh WGS yang dikirim Eijkman itu tidak termasuk S, G, maupun V, sehingga sementara ini dikelompokkan sebagai others (jenis lain)," kata Amin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (04/06).

Perlu untuk diketahui, GISAID adalah bank data influenza di dunia yang bertugas mengumpulkan semua virus flu.

Tak hanya itu, GISAID juga melakukan penelitian terhadap virus penyebab Covid-19.

Baca Juga: Beda dengan Usaha Artis Lain yang Harus Tutup Saat Pandemi Corona, Darius Sinathrya Akui Bisnisnya Meningkat 300 Persen!

"Ada tiga virus Indonesia yang sejak awal dilaporkan tidak termasuk dalam kelompok besar yang ada di dunia ini menurut GISAID," ujar Amin.

Tiga WGS virus Indonesia tadi, lanjutnya, bila berdasarkan NEXTSTRAIN masuk dalam kelompok 19A.

"Artinya kelompok A yang sudah ada sejak tahun 2019," papar Amin.

Ilustrasi pasien covid-19 (shutterstock)

Baca Juga: Dalam Hitungan Hari Indonesia Sambut New Normal di Tengah Wabah Corona, Berikut Protokol Kesehatan Covid-19 yang Wajib Dilakukan!

Ketika disinggung berapa jenis virus corona yang saat ini ada di Indonesia, Amin tidak bisa menjawab dengan pasti.

Pasalnya, saat ini baru sedikit strain atau jenis virus corona yang di-submit.

"Untuk berapa jenisnya, saat ini masih sedikit yang di-submit. Dari Eijkman baru 7 yang di submit, dari Unair baru 2, yang lainnya baru proses karena belum lengkap," jelas dia.

Baca Juga: Dikritik Netizen Lantaran Liburan ke Puncak Saat Ada Pandemi Corona, Ayu Ting Ting Buka Suara: Sudah Izin ke RT dan RW-nya

"Yang dari Unair, kalau enggak salah 1 di antaranya itu masuk di kelompok G," imbuhnya.

Dikonfirmasi terpisah, pakar Epidemiologi Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menyatakan bahwa hal ini mengindikasikan virus corona terus bermutasi.

"Jadi kita ingin melihat polanya. Apakah mutasinya di Indonesia atau di luar Indonesia, ini penting," kata Pandu.

ilustrasi vaksin virus corona (kompas.com )

Baca Juga: Bawa Angin Segar, Anak Indigo Ini Beri Kabar Baik Soal Virus Corona di Indonesia akan Semakin Hilang! Kapan?

Lebih lanjut, hal ini juga menuntut dalam pembuatan vaksin harus mengantisipasi semua jenis virus corona yang ada.

Pandu mengungkapkan, nantinya vaksin tak hanya diperuntukkan di Indonesia, namun juga untuk seluruh dunia.

"Bukan hanya virus yang ada di Indonesia, bukan berarti Indonesia buat vaksin untuk Indonesia, enggak. Tapi juga untuk semua jenis virus corona yang ada di dunia," terang dia.

Baca Juga: Disebut Jadi Senjata Utama untuk Lawan Virus Corona, Vaksin yang Tengah Dikembangkan Kini Dikabarkan Tak Berikan Kekebalan Jangka Panjang?

 

 

Oleh sebab itu, menurut Pandu pembuatan vaksin harus dilakukan secara global.

Tidak mungkin satu negara membuat vaksin sendiri-sendiri.

Terlepas dari itu, Pandu menilai usaha dari Indonesia dalam melaporkan jenis-jenis virus corona sudah tepat.

(*)

Artikel ini telah tayang di star.grid.id dengan judul Bak Petir di Siang Bolong, Ahli Sebut Jenis Virus Corona di Indonesia Tak Masuk Kategori yang Ada di Dunia, Pembuatan Vaksin Sia-Sia?

 

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.