Telur Infertil Makin Marak Beredar di Pasar Tradisional dengan Harga Miring, Begini Bahayanya Jika Dikonsumsi Manusia

By Ratih, Rabu, 10 Juni 2020 | 22:00 WIB
Ilustrasi telur ayam negeri (Freepik)

NOVA.id - Pembeli kini harus semakin berhati-hati saat membeli telur ayam di pasar tradisional. Pasalnya, baru-baru ini penemuan telur infertil di Tasikmalaya menggegerkan publik.

Meski dijual dengan harga miring, namun bahaya telur infertil bisa mengincar para pembelinya.

Cara membedakan yang paling mudah adalah dengan melihat warna telur. Telur infertil umumnya berwarna pucat sedangkan telur ayam negeri berwarna agak kecoklatan.

Baca Juga: Ternyata Begini Cara Mudah Memasak Telur Mata Sapi agar Bagian Kuning Telur Bisa Pas di Tengah, Yuk Coba!

Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan Tasikmalaya membongkar penjualan telur infertil di Kompleks Pasar Induk Cikubruk Tasikmalaya, Selasa (09/06). Akibatnya, penjual telur diperiksa polisi. Sedangkan barang bukti telur infertil disita oleh petugas.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan Tasikmalaya Tedi Setiadi menjelaskan perihal telur infertil.

"Telur infertil atau hatched egg (HE) atau tertunas itu nantinya bakal menjadi anak ayam dan biasanya kalau pada suhu yang cocok bisa menjadi anak ayam," tutur Tedi Setiadi.

Baca Juga: Capai Omzet hingga Rp 3 M, Ruben Onsu Bocorkan Rahasia Sukses Resto Ayam Geprek Bensu: Berawal dari Beli Telor

"Tetapi, selama ini disimpan di ruangan tidak cocok, makanya pertumbuhannya tak sempurna. Telur infertil menjadi mati dan akhirnya membusuk," lanjut dia.

Penjualan telur infertil ini, kata Tedi, melanggar Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 Tahun 2017 tentang Penyediaan, Peredaran, dan Pengawasan Ayam RAS dan Telur Konsumsi.

Penjualan telur infertil di Tasikmalaya terbongkar berawal dari kecurigaan warga di Pasar Induk Cikubruk. Mereka menginformasikan, ada pedagang baru yang menjual telur hampir setengah dari harga normal.

Baca Juga: Mengintip Tradisi Unik Lebaran di Setiap Negara yang Berbeda, Ada yang Merayakannya dengan Adu Telur

Harga telur ayam normal mencapai Rp 22.000 hingga Rp 24.000 per kilogram.

Namun, pedagang tersebut menjual seharga Rp 15.000 per kilogram.

"Awalnya kita mendapatkan laporan dari warga pasar yang memberitahukan ada salah satu pedagang telur baru di pinggir jalan yang menjual harga rendah Rp 15.000 sampai Rp 17.500," kata Tedi.

Saat petugas terjun dan melakukan pengecekan, rupanya telur yang dijual adalah telur infertil.

Contoh telur ayam infertil (Kompas.com)

Baca Juga: Manfaatkan Waktu Selama di Rumah Aja dengan Perawatan Alami untuk Kurangi Kerutan di Wajah

Merujuk peraturan, sanksi peringatan tertulis, penghentian kegiatan, hingga penghentian kegiatan usaha akan diberikan pada mereka yang kedapatan menjual telur infertil.

Polres Tasikmalaya saat ini memeriksa pedagang penjual telur infertil.

Penjual rupanya berasal dari luar daerah yang telah lama tinggal di Tasikmalaya.

Baca Juga: Biasanya Langsung Dibuang, Jaring pada Buah-buahan Ternyata Punya Manfaat untuk Kegiatan Sehari-hari

Sedangkan barang bukti telur infertil disita petugas dan ditarik dari pasaran.

Tedi mengemukakan, mengonsumsi telur infertil berbahaya bagi kesehatan.

"Jika dikonsumsi jelas mengganggu kesehatan," tutur dia.

Baca Juga: Bangun Sahur Kesiangan? Jangan Khawatir, Ini 3 Resep Menu Makanan yang Sehat dan Cepat untuk Dimasak

Selain membahayakan kesehatan, dalam prosesnya, biasanya telur melalui penyemprotan dengan zat kimia.

"Telur infertil dilarang dijual karena sebelum dijual disemprot zat kimia terlebih dahulu dan zat kimia itu juga berbahaya jika dikonsumsi. Kami meminta agar masyarakat harus lebih bijak membeli, terutama dilihat dulu fisiknya jika harus melakukan pembelian lebih baik lagi harga normal saja dibanding harga miring," ungkap dia.(*)

Artikel ini telah terbit di Kompas.com dengan judul Fakta Terbongkarnya Penjualan Telur Infertil, Dijual Setengah Harga hingga Bahaya Mengonsumsinya

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.