Hati-Hati! Vagina Nyeri Saat Bercinta Bisa Jadi Tanda Penyakit Ini

By Maria Ermilinda Hayon, Kamis, 11 Juni 2020 | 23:00 WIB
Hati-Hati! Vagina Nyeri Saat Bercinta, Bisa Jadi Tanda Penyait Ini (jcomp)

NOVA.id - Sudah rileks, lubrikasi vagina cukup, bahkan sempat diberi pelumas tambahan, tapi kenapa saat berhubungan intim vagina terasa nyeri, ya?

Bahkan penis selalu sulit dan gagal masuk.

Sudah dicoba berkali kali bahkan setiap hari, tetap nyeri dan enggak bisa penetrasi.

Baca Juga: Miss V Sakit Saat Bercinta? Mungkin 5 Alasan Ini Bisa Jadi Penyebabnya!

Jika mengalami hal ini, bisa jadi kita menderita vaginismus.

Sejenis penyakitkah ini?

Gambarannya kira-kira seperti ini.

Baca Juga: Viral, Pasangan Ini Lengket Saat Bersenggama Hingga Ditangani Medis, Kok Bisa?

Bila vagina kita normal, penetrasi saat berhubungan intim dapat berlangsung dengan mudah.

Nah, vaginismus adalah kekakuan dinding otot vagina yang tidak bisa dikendalikan oleh penderitanya sehingga menyebabkan kegagalan penetrasi alias penis tak bisa masuk ke dalam vagina.

Kalau dipaksakan, si penderita akan merasa sangat kesakitan.

Baca Juga: Bercinta Tak Lagi Nikmat karena Vaginismus, Yuk Kenali Kondisinya!

“Kendala itu nyeri setiap saat melakukan aktivitas seks. Ketika foreplay-nya sudah cukup, lubrikasi sudah cukup atau bahkan menambahkan lubrikan juga sudah, dan posisi seksnya juga tidak terlalu ekstrem, tapi ketika penetrasi selalu kesakitan atau yang terbanyak adalah kegagalan penetrasi. Itu bisa jadi adalah sebuah vaginismus,” ujar dr. Robbi Asri Wicaksono, Sp.OG.

Kondisi ini sungguh membuat tak nyaman.

Bukan tak mungkin lalu muncul rasa bersalah karena tak bisa memenuhi harapan pasangan.

Baca Juga: 6 Tahun Menikah, Pasangan Ini Selalu Gagal saat Berhubungan Intim! Fakta di Baliknya Bikin Was-was

Tapi ingat, jangan telan sendiri derita ini.

Yuk, bicarakan dengan pasangan dan atasi bersama agar api gairah bercinta tetap terjaga.

Pertama, cari informasi mengenai penyakit ini, lalu komunikasi dengan pasangan.

Baca Juga: Gagal Berintim-intim Akibat Trauma Masa Kecil

Ceritakan apa yang kita rasakan ketika melakukan hubungan intim.

Ungkapkan keluhan kita pada pasangan jika kita merasa nyeri dan tersiksa, sampai membuat kita stres hingga mungkin trauma.

Kemudian diskusikan untuk mencari solusi bersama agar api gairah kemesraan tetap menyala.

Baca Juga: Tingkatkan Kualitas Seks dengan Konsumsi 7 Makanan Ini, Salah Satunya Anggur Merah

Sebab kegagalan melakukan hubungan intim juga bisa menimbulkan rasa kurang percaya diri pada pasangan.

Karena itu, jangan diam saja atau malah menyangkal kondisi kita.

Apalagi jika kendala ini sudah berlangsung lama.

Baca Juga: Hubungan Intim saat Pandemi Virus Corona, Boleh atau Tidak? Ini Penjelasan Para Ahli

Toh, kegiatan seks dalam pernikahan adalah untuk kebaikan kedua belah pihak, maka penyelesaiannya pun butuh kerja sama.

Yang namanya penyakit memang butuh disembuhkan dengan melakukan pengobatan.

Maka, dengan besar hati, minta pasangan untuk menemani kita ke dokter spesialis kandungan untuk melakukan pengobatan.

Baca Juga: 4 Makanan agar Miss V Tetap Sehat dan Bisa Meningkatkan Kualitas Seks dengan Pasangan

Yap, dukungan dari pasangan sangat penting, khususnya untuk menjaga mental tetap stabil.

Karena, hal ini bisa dilewati jika pasangan bisa ikut mendukung kita untuk sembuh dari vaginismus, sehingga bisa memperbaiki kualitas hubungan intim dengan pasangan.

Sebab, pada dasarnya vaginismus ini bisa disembuhkan.

Baca Juga: Rasakan Nikmat Berhubungan Seks di Dalam Bathtub, Bikin Makin Puas!

Biasanya pengobatan dilakukan dengan metode dilatasi berbantu, yakni dengan memberikan terapi dengan dilator (alat medis Bisa berbentuk seperti penis) besar pada vagina dan obat tertentu untuk meningkatkan kontrol terhadap otot-otot di vagina.

Menurut dr. Robbi, dengan pengobatan ini kita yang mengalami vaginismus bisa melakukan hubungan seks dengan penetrasi penis paling tidak 4,5 minggu setelah pengobatan.

Tentu tergantung derajat keparahannya.

Baca Juga: Pro Kontra Hubungan Intim Saat Pandemi, Dokter RSUD Garut Ini Sarankan Stop Lakukan Seks untuk Keselamatan Bersama

 

Lalu, selama itu tak bisa berhubungan intim?

Nah, untuk mengatasi hal ini, sementara kita bisa melakukan kegiatan seksual lain tanpa penetrasi, seperti foreplay lebih sering, mandi bersama, cuddling (berpelukan), dan kegitan lainnya yang nyaman dilakukan bersama.

Ingat, jangan memaksa melakukan penetrasi, ya.

Baca Juga: Yuk Jajal Sensasi Berhubungan Intim di Bawah Siraman Shower, Basah dan Bergairah!

Sebab, mental kita malah bisa makin terusik.

“Paksaan berulang-ulang memang tidak menyebabkan bahaya atau menjadi luka. Tetapi, adanya vaginismus jadi kurang rileks. Karena responnya normal, nafsunya normal, rangsangnya normal, basahnya normal, tapi dia tahu bahwa di akhir ada percobaan penetrasi itulah yang membuat freak out. Jadi, semakin frustrasi. Laki lakinya frustrasi, perempuannya apalagi,” tutup dr. Robbi.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)