Seolah Teguran dari Tuhan, Kota yang Terkenal dengan Banyak Rumah Bordilnya Ini Sekarang Jadi Kota Mati Akibat Covid-19

By Alsabrina, Sabtu, 13 Juni 2020 | 17:46 WIB
Red light district, Amsterdam (iStockphoto)

Karyawan muda Adyen suka bekerja di kota yang semarak, sehingga mereka dapat mengunjungi toko buku saat istirahat atau minum bersama di teras terdekat setelah seharian bekerja seperti yang dituturkan Chief Financial Officer Ingo Uytdehaage.

Amsterdam memang menjadi kota wisata populer dengan hiburan seks, narkoba dan pesta-pesta yang terjadi di kota.

Walaupun menarik banyak wisatawan dan membawa untung, ternyata membuat warga lokal kehilangan kenyamanan karena banyaknya ingar bingar di sekitar mereka.

Baca Juga: Belum Cukup dengan Kabar Virus Corona Tembus 1.000 Kasus Baru, Indonesia Kini Digegerkan dengan Penularan Antraks di Gorontalo

Menurut penuturan warga setempat, wisatawan tersebut terkadang berbuat hal yang kurang pantas seperti buang air kecil atau muntah di depan pintu warga lokal.

Bahkan, mobil polisi sering berpatroli dikarenakan banyaknya wisatawan yang terkadang terlibat perkelahian.

Hal ini pun membuat warga menginginkan rumah bordil dan kafe ganja juga kedai kopi ditutup dan digantikan dengan pengecer lokal.

Baca Juga: Bukan Karena New Normal, Pakar Epidemiologi UI Justru Sebut Hal Ini yang Bikin Kasus Covid-19 di Indonesia Meningkat