Ia percaya bahwa keterbukaan akses ke informasi dan kemajuan teknologi yang ada, memungkinkan semua orang untuk saling berbagi dan mendengarkan cerita dan membentuk komunitas sendiri, terlepas dari batas geografis, umur, dan beragam faktor lainnya.
“Salah satu momen yang gak bisa dilupakan adalah ketika gue manggung di Aceh. Tempat yang gak pernah gue bayangin gue punya kesempatan tampil, kota yang begitu indah, penampilan gue juga diterima sangat baik oleh masyarakat setempat, bahkan mereka hafal semua lagu gue dan bisa menyanyikan bersama sepanjang penampilan gue dari awal hingga akhir,” ingat Dipha.
Semangat belajar tinggi sangat jelas terlihat di diri Dipha.
Ia percaya bahwa untuk seseorang tumbuh dan berkembang, harus dimulai dengan kebiasaan baik setiap harinya.
Apalagi, di tengah situasi new normal saat ini, banyak hal yang bisa dilakukan untuk membangun rutinitas yang baik dan tetap selalu produktif.
“Setiap pagi, gue selalu menyempatkan diri untuk belajar sesuatu hal baru di YouTube. Mulai dari teknik mixing, ulasan musik dari kreator atau kanal YouTube di luar negeri seperti ‘The Needle Drop’ oleh Anthony Fantano, Kenny Beats, hingga beberapa fenomena ilmiah yang lumayan menarik buat gue.”