NOVA.id - Hingga saat ini virus corona (covid-19) belum juga mereda di di Tanah Air.
Walaupun demikian, beberapa kantor diketahui sudah membuka kembali aktivitasnya dan menyudahi aktivitas bekerja dari rumah (WFH).
Hal itu pun berdampak pada penambahan kasus covid-19 selama satu minggu terakhir.
Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Achmad Yurianto mengatakan penambahan kasus tersebut diyakini berasal dari aktivitas rapat yang terjadi di perkantoran.
“Dalam satu minggu terakhir kemarin, kita lihat penambahan kasus konfirmasi positif lebih banyak kita yakini dari kontak tracingnya berasal dari aktivitas perkantoran,” ujar Yuri dalam konferensi pers harian yang disiarkan langsung dari Graha BNPB, Senin (20/07) sore, dikutip dari Kompas.com.
Oleh karena itu, Yuri mengimbau para pengelola kantor untuk melakukan hal berikut ini.
Baca Juga: Deretan Masakan Berkuah yang Lezat Disantap Saat Lembur di Rumah
1. Membatasi kapasitas ruang
Yuri juga mengimbau agar selalu membatasi kapasitas ruang.
Jika rapat harus diikuti orang banyak maka sebaiknya sebagian peserta rapat mengikuti rapat secara online.
Itu dilakukan agar orang-orang yang berada di ruang rapat bisa jaga jarak satu sama lain.
Baca Juga: Peneliti Mengklaim Ikan Gabus sebagai Obat Virus Corona, Ini Manfaat Lain yang Jarang Diketahui!
2. Ruangan rapat harus memiliki sirkulasi udara yang baik
Apabila diperlukan, Yuri mengatakan, pelaksanaan rapat sebaiknya dilakukan saat pagi hari dengan membuka semua jendela.
Selain itu, pastikan juga bahwa sirkulasi udara di dalam ruangan rapat bergerak dengan baik.
“Matikan semua AC dan pastikan udara bergerak,” ucap dia.
Baca Juga: Peneliti Temukan Gejala Baru Infeksi Covid-19: Hidung Tersumbat, Mual Muntah hingga Diare
3. Jangan melakukan rapat terlalu lama
Yuri mengatakan sebaiknya rapat dilakukan tak lebih dari setengah jam.
“Hindari sajian makan dan minum yang memaksa peserta rapat membuka masker,” ujarnya lebih lanjut.
Selain tiga hal itu, Yuri juga menekankan agar yang hadir bekerja di kantor adalah mereka yang dalam kondisi sehat.
Baca Juga: Rekomendasi Elektronik Rumah Tangga yang Jadi Solusi Kebutuhan Selama Pandemi Covid-19
Ia juga mengimbau agar pengelola perkantoran selalu menjaga fasilitas umum yang digunakan bersama seperti toilet dan tangga guna memastikan siapapun dapat menjaga jarak.
Hal senada juga diungkapkan oleh World Health Organization (WHO) yang mengatakan bahwa virus corona dapat menyebar melalui udara, utamanya di ruang tertutup.
Kegiatan di ruangan tertutup dinilai lebih berisiko menyebarkan virus dibandingkan acara yang diadakan di luar ruangan. Terutama jika ditambah dengan ventilasi ruangan yang buruk sehingga sirkulasi udara tidak mengalir.
"Ketika ada udara yang stagnan, tetesan bisa bertahan lebih lama dari yang Anda harapkan, dan akan ada banyak kontaminasi pada permukaan," kata Dr. Muge Cevik, seorang ahli penyakit menular dan virologi di Fakultas Kedokteran Universitas Andrew di Skotlandia dikutip dari New York Times (06/06).
Sementara itu, Mutiara Anissa, biomedical scientist dan dosen Fakultas Biomedis di Indonesia International Institute for Life Sciences memaparkan bahwa di ruang tertutup kipas angin bisa lebih baik dari AC.
Penggunaan kipas angin dengan membuka pintu dan jendela menurutnya dapat membantu sirkulasi udara lebih lancar.
"Kipas angin yang menempel di langit-langit akan lebih baik melancarkan sirkulasi udara dibandingkan kipas angin kecil. Semakin besar ukuran kipas angin lebih baik," ujarnya sebagaimana dikutip dari Kompas.com (02/06).
Instalasi exhaust yang dapat menarik udara keluar layak digunakan di instalasi ruangan tertutup agar udara yang ada di dalam ruangan bisa ditarik keluar.
Menurut Mutiara, cara itu bisa jadi opsi untuk dipasang di ruang publik.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)