NOVA.id - Indonesia digadang-gadang tengah memasuki era transisi adaptasi kebiasaan baru.
Dengan demikian, kegiatan ekonomi mulai kembali berjalan perlahan-lahan.
Salah satunya adalah pariwisata di Pulau Dewata Bali yang akan segera beroperasi lagi.
Pariwisata merupakan salah satu sektor yang paling terdampak pandemi Covid-19.
Banyak hotel dan berbagai pelayanan serupa terpaksa tutup untuk menghindari penularan virus corona yang sangat mudah menyebar.
Hal ini tentu membuat Bali yang identik dengan pariwisata mengalami gangguan sumber pendapatan.
Baca Juga: Betah Hidup Sendiri, Tamara Bleszynski Tiba-Tiba Bahas Status Jandanya
Namun, melansir Kompas.com, sejak Jumat (31/07), Bali sudah kembali membuka diri.
Kendati demikian, pembukaan ini masih terbatas pada wisatawan nusantara (winus).
Semua orang atau wisatawan yang hendak pergi ke Bali wajib mengikuti protokol tatanan kehidupan era Bali baru yang telah tertuang dalam Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 15243 Tahun 2020.
Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pun menargetkan pembukaan secara bertahap.
Pihak pemerintah mengutamakan wisatawan dalam negeri terlebih dahulu untuk meningkatkan pendapatan.
Lalu baru pada September mendatang, Bali dibuka untuk wisatawan asing.
Baca Juga: Sebuah Hotel di Bali Dinobatkan Jadi Hotel Terbaik Dunia, Intip Tampilannya yuk!
Dengan dibukanya kembali Bali, diharapkan perekonomian bisa membaik dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
Gubernur Bali I Wayan Koster berharap, hotel-hotel dan pelaku usaha dapat menjalankan aktivitasnya kembali pada pembukaan kuartal ketiga nanti.
Sebelumnya, pada 9 Juli kemarin, wisata Bali sudah dibuka untuk warga lokal.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)