NOVA.id - 2 ledakan besar meluluhlantakkan ibu kota negara Lebanon, Beirut, Selasa (04/08) pukul 6 sore waktu setempat.
Sejauh ini, jumlah korban meninggal yang tercatat sebanyak 73 orang dan ribuan lainnya terluka.
Ledakan terjadi di gudang penyimpanan yang berada di pelabuhan Beirut.
Baca Juga: Lagi! Data Pengguna Aplikasi Kredit asal Indonesia Bocor dan Diperjualbelikan Secara Bebas
Momen ledakan tersebut berhasil diabadikan dalam beberapa video amatir yang viral di media sosial.
Kepulan asap berwarna oranye membubung ke langit setelah ledakan kedua terjadi dan diikuti gelombang kejut mirip tornado yang menyapu Beirut.
Bahan-bahan yang mengandung amonium nitrat yang disimpan di gudang pelabuhan sebagai penyebab ledakan.
Baca Juga: Indonesia Berpotensi Resesi Ekonomi, Ini Strategi Bagi-Bagi Duit yang akan Dilakukan Pemerintah
Perdana Menteri Hassan Diab menyatakan, sebanyak 2.750 ton amonium nitrat yang merupakan pupuk pertanian disinyalir menjaid penyebab insiden.
"Tidak dapat diterima ada 2.750 amonium nitrat disimpan di gudang selama enam tahun, tanpa adanya langkah pengamanan sehingga membahayakan keselamatan warga," ujarnya.
PM Diab juga berjanji akan mencari dalang dari peristiwa yang merusak kota itu.
Baca Juga: Ridwan Kamil Optimis Vaksin Virus Corona dari Jawa Barat Bisa Diedarkan Mulai Awal 2021
"Saya tidak akan beristirahat sampai kita menemukan orang-orang yang bertanggung jawab atas apa yang terjadi, meminta pertanggungjawaban mereka, dan menjatuhkan hukuman maksimum," tegasnya.
Sedangkan Gubernur Beirut, Marwan Abboud, mengatakan ledakan besar yang terjadi di Beirut, Lebanon pada Selasa (04/08) mengingatkannya pada peristiwa bom atom Hiroshima dan Nagasaki di Jepang saat Perang Dunia II.
"Peristiwa ini mirip dengan apa yang terjadi di Jepang, di Hiroshima dan Nagasaki. Dalam hidup saya, saya belum pernah melihat kehancuran dengan skala besar seperti ini. Ini adalah bencana nasional," ujarnya dilansir Kompas.com dari CNN.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Masuk Indonesia: Akan Uji Klinis Tahap 3 dan Diproduksi Massal pada Awal Tahun 2021
Ledakan ini juga memiliki kekuatan yang setara dengan gempa bumi 3,3 magnitudo.
Data yang dikumpulkan oleh Survei Geologi Amerika Serikat menunjukkan bahwa ledakan besar di Beirut begitu kuat.
Peristiwa ini semakin menambah daftar panjang masalah yang tengah dihadapi Lebanon.
Selain berperang melawan pandemi virus corona, Lebanon juga masuk ke dalam jurang resesi dengan tingginya angka pengangguran dan kelaparan.
Baca Juga: Kisah Juri Oscar asal Indonesia, Amelia Hapsari Perjuangkan Film Dokumenter di Asia Tenggara
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)