Misalnya, suami berharap bisa ngobrol di pagi hari sebelum bekerja, namun istri tidak bisa ditelepon karena sedang sibuk mengurus rumah.
Sementara saat siang, istri sedang santai namun suami sedang sibuk bekerja.
“Kondisi-kondisi seperti ini biasanya akan menimbulkan kecemasan. Terjadi saat ‘sudah tidak ada yang dipikirkan’, tekanan sangat tinggi, atau kadang justru saat sedang kangen dengan pasangan. Sehingga akan ‘mencari-cari’ cara untuk mendapat perhatian dari pasangan. Selain itu, stres dan kesepian karena kondisi LDM juga sangat mungkin membuat istri menjadi tidak happy. Nah, saat tidak happy, akan memunculkan reaksi-reaksi yang sering kali negatif,” ujar Prita Pratiwi, S.Psi., M.Psi., Psikolog., Sekretaris HIMPSI Jawa Barat.
Baca Juga: 4 Bahan Alami Ini Bisa Dijadikan Pelumas dalam Berhubungan Intim, Bebas Bahan Kimia!
Ingatlah bahwa kunci utama menjalani hubungan LDM yang harmonis adalah kepekaan komunikasi di antara pasangan.
Ada pasangan yang butuh berkabar setiap berganti kegiatan, ada pasangan yang “hanya” butuh berkabar di awal dan akhir hari, atau ada pasangan yang harus berkomunikasi melalui telepon, namun ada juga yang lebih nyaman melalui pesan singkat.
“Pola komunikasi setiap pasangan berbeda. Sehingga bukan berarti komunikasi yang lebih sering menjadi lebih baik dibandingkan dengan komunikasi yang seadanya. Pola komunikasi ini sebaiknya disepakati, sehingga tidak ada yang saling berburuk sangka satu dengan yang lain. Kenali juga pola komunikasi dan pola interaksi pasangan kita masing-masing. Ekspresi apa saja yang ditampilkan pasangan saat ia sedang merasa kangen atau justru tegang,” ujar Prita pada NOVA.
Baca Juga: Sudah Yakin dengan Pasanganmu Sekarang? Yuk Coba Cek 5 Hal Ini