NOVA.id – Pandemi covid-19 yang hingga kini masih kita alami membawa banyak pengaruh dalam hidup kita.
Dari segi medis, tentu penggunaan alat kesehatan dan bahan kimia pun meningkat.
Hal tersebut akhirnya berdampak pada hal lain, sampah dan limbah medis yang dapat membahayakan lingkungan turut meningkat jumlahnya.
Hal ini menjadi perhatian perusahaan konsultan pengelolaan properti, Inner City Management (ICM).
Perusahaan yang mengelola sekitar 45 site apartemen tersebut mengungkapkan pentingnya pengelolaan limbah yang baik di lingkungan apartemen dalam masa pandemi Covid-19.
Pasalnya, banyak sampah yang berasal dari produk atau barang yang dipakai oleh penghuni, seperti masker, botol obat, dan tisu rentan menjadi media penyebar virus.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Film yang Cocok dengan Kepribadian, Ada yang Mudah Bergaul hingga Suka Galau
Oleh karena itu, pengelolaan sampah yang baik di masa pandemi menjadi salah satu prioritas ICM dalam pengelolaan apartemen agar penghuni tetap nyaman dan kesehatannya terjaga.
Direktur Operasional ICM Krisdiarto Adipranoto mengatakan sebagai perusahaan konsultan pengelola apartemen terbesar di Indonesia, ICM sangat peduli dalam pengelolaan limbah di seluruh lingkungan apartemen.
Terlebih, apartemen merupakan lingkungan tempat tinggal bagi sebagian besar warga di kota-kota besar.
Baca Juga: Tips Tingkatkan Skill agar Pemasukan Bertambah di Masa Pandemi
“Pengelolaan limbah menjadi fokus penting bagi kami dalam mencegah penyebaran virus di lingkungan apartemen yang kami kelola. Sangat mungkin ada limbah medis yang berasal dari rumah tangga (hunian apartemen) karena masyarakat yang berstatus Orang Dalam Pemantauan (ODP) dan Pasien Dalam Pengawasan (PDP),” kata Krisdiarto, Rabu (26/08).
Dalam menerapkan pengelolaan limbah medis, lanjut Krisdiarto, ICM mengikuti aturan dari Surat Edaran No. SE.2/MENLHK/PSLB3/PLB.3/3/2020 Tentang Pengelolaan Limbah Infeksiksius (Limbah B3) dan Sampah Rumah Tangga dari Penanganan Corona Virus Disease (COVID-19) yang dikeluarkan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tak hanya mengikuti aturan dari KemenLHK, ICM juga menerapkan standar yang digunakan World Health Organization (WHO) dalam pengelolaan limbah air agar sumber air di lingkungan apartemen dapat selalu terjaga kebersihannya.
Baca Juga: Hadirkan Pengalaman Menegangkan di Rumah, Netflix Segera Bawa Film #Alive yang Bergenre Thriller
SOP Manager ICM, Hidayat menjelaskan untuk pengelolaan limbah infeksius (apabila terdapat ODP) yang berasal dari rumah tangga yakni alat pelindung diri (APD) berupa masker, sarung tangan hingga bajunya dikemas dalam wadah tertutup dan bertuliskan limbah infeksius.
“Kami dibantu oleh pertugas dari dinas yang bertanggung jawab dibidang lingkungan hidup kebersihan dan Kesehatan dalam pengangkutan sampah-sampah limbah infeksius,” jelasnya.
ICM juga terus mengimbau kepada para penghuni agar mengurangi sampah masker, dan mengutamakan penggunaan masker yang dapat dicuci ulang.
Baca Juga: Duh, 3 Alat Elektronik Ini Ternyata Boros Listrik Meski Dipakai Cuma Sebentar
Jika menggunakan masker sekali pakai, pun para penghuni diberikan edukasi tata cara pembuangannya, yakni dengan dirobek/dipotong/digunting terlebih dahulu.
Kemudian dikemas dalam wadah tertutup untuk menghindari penyalahgunaan serta penyebaran virus terhadap petugas kebersihan.
“Kami telah menyediakan tempat sampah khusus di ruang-ruang publik dengan berbagai jenisnya sehingga penghuni bisa memilah saat melakukan pembuangan. Kami berharap penghuni dapat bekerja sama dengan baik agar penghuni tetap terjaga kesehatannya,” ujar Hidayat.
Baca Juga: Kenali Jenis Botol Plastik yang Bisa Didaur Ulang Jadi Sebuah Produk
Tidak lupa, Hidayat menerangkan untuk petugas kebersihan di lingkungan apartemen dalam bekerja selalu menggunakan APD lengkap mulai dari kepala ada face shield, masker, kacamata pelindung, rompi/apron tahan air, sarung tangan hingga sepatu boots yang memadai saat menangani dan mengumpulkan limbah rumah tangga dari setiap lantai apartemen maupun yang sudah berada di tempat pembuangan sampah.
“Kami selalu mengingatkan kepada seluruh penghuni apartemen untuk selalu waspada terhadap permukaan-permukaan yang sering disentuh oleh banyak orang dimanapun berada seperti tombol lift, gagang pintu, hingga fasilitas umum lain yang berada di lingkungan apartemen. Jangan lupa untuk terus mempraktikan kebersihan tangan dengan pembersih tangan berbahan dasar alkohol atau cuci tangan dengan sabun dan air mengalir harus selalu dilakukan setelah kembali ke apartemen,” tegasnya.
Baca Juga: Hadir dengan Terobosan Baru di IOOF 2020, Ini Dia Ulasan Mitsubishi Xpander MY20 yang Menawan
Tidak hanya limbah medis, dalam mengelola sampah lainnya ICM juga menjaga agar terkelola dengan baik.
Saat ini ICM telah menerapkan pengelolaan sampah terpadu di setiap apartemen melalui program Green Waste.
Beberapa apartemen yang dikelola ICM yang menerapkan Green Waste, di antaranya Superblok Podomoro City, Kalibata City, Green Bay Pluit, Green Lake Sunter, Sudirman Park Apartement, CBD Pluit, Rusunawa Daan Mogot dan Vimala Hills Gadog-Bogor, Marina Mediterania Residences, dan Gading Nias Residence.
Baca Juga: Jangan Langsung Dibuang ke Pembuangan Akhir, Begini Cara Kreatif Olah Sampah Dapur agar Bermanfaat
Konsep yang diterapkan dalam pengelolaan sampah oleh ICM tersebut menganut konsep 4R, yaitu Reuse, Reduce, Recycle dan Replant yang kemudian diterapkan bersama-sama dengan 4G yaitu Green City, Green Waste, Green Water, dan Green Energy.
Konsep tersebut memiliki banyak manfaat bagi pengelola apartemen dalam mengurangi sampah dengan biaya sangat terjangkau.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)