Masuk Tahap Uji Coba, Menteri BUMN Bocorkan Kisaran Harga Jual Vaksin Virus Corona

By Ratih, Minggu, 6 September 2020 | 11:46 WIB
Ilustrasi vaksin virus corona (Freepik)

NOVA.id - Penelitian vaksin virus corona sudah mendekati tahap akhir.

Pemerintah pun menargetkan distribusi vaksin mulai dilakukan akhir 2020 mendatang dengan mempertimbangkan dua skema ini.

Di sisi lain, Menteri BUMN Erick Thohir memberi bocoran soal harga vaksin Covid-19.

Baca Juga: Tambah 1.114 Kasus Positif Covid-19 di Jakarta, Dinkes Pemprov DKI Sebut Efek dari Libur Panjang Berturut-turut

Sebelumnya, Erick pernah menyebut harga untuk vaksin virus corona berkisar di angka 25-30 dolar AS atau Rp366.500-Rp439.800 (kurs Rp14.660).

Namun PT Bio Farma yang ditunjuk pemerintah masih melakukan penghitungan ulang terkait apakah bahan baku bisa diproduksi sendiri atau tidak.

Kendati demikian, Erick menegaskan bahwa harga vaksin nantinya tergantung pada penjual.

Baca Juga: Kabar Duka, 100 Dokter di Indonesia Gugur Karena Pandemi Virus Corona

"Harga itu dinamikanya tinggi, tergantung masing-masing penjual, yang tetapkan bukan saya, tapi penjualnya.

Karena itu vaksin merah putih harus kita buat supaya kalau negara lain mau beli vaksin kita tetapkan harganya," ujar Erick dilansir dari Kompas.com dari Antara, Sabtu (05/09).

Meskipun harganya berbeda, Erick Thohir menyatakan bahwa kualitas vaksin akan tetap sama karena telah melalui uji klinis.

Baca Juga: Seorang Ahli Sebut Pandemi Corona di Indonesia Bisa Sampai Akhir Tahun: Sudah Memasuki Fase Kritis

"Jadi kalau ditanya vaksin kenapa ada yang 5 dolar, 8 dolar, 20 dolar. Kalau dibilang karena kualitas? Tidak juga, karena semuanya bagus, sudah uji klinis ketiga," jelasnya.

Sementara untuk distribusinya, akan ada 2 skema yang dipertimbangkan, yaitu subsidi pemerintah dan mandiri.

"Apakah ketika vaksin yang menjadi bantuan pemerintah yang murah? Ya enggak juga. Negara hadir untuk rakyat.

Baca Juga: Terdampak Corona hingga Rela Banting Setir, Nassar: Saking Nggak Ada Job Jadi Dagang Donat

Pemerintah akan menggratiskan untuk yang memerlukan termasuk dokter dan perawat berdasarkan data," ungkapnya.

Seperti diketahui, pemerintah Indonesia telah mengimpor vaksin Sinovac dari China untuk diteliti lebih lanjut dan diuji coba terlebih dahulu.

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bahkan menjadi salah satu dari ribuan relawan yang diuji coba.

Baca Juga: Cara Mengelola Limbah yang Baik di Lingkungan Apartemen di Saat Pandemi

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)