Mengenang Setahun Meninggalnya BJ Habibie, Begini Awal Mula Perjalanan Kisah Cinta Habibie-Ainun

By Presi, Jumat, 11 September 2020 | 14:06 WIB
Mengenang Setahun Meninggalnya BJ Habibie, Begini Awal Mula Perjalanan Kisah Cinta Habibie Ainun (kompas.com)

NOVA.id - Hari ini, Jumat (11/09), menjadi momen satu tahun meninggalnya Presiden ke-3 Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie.

Diketahui, BJ Habibie meninggal dunia pada 11 September 2019 lalu di usia 83 tahun.

Kehidupan BJ Habibie kerap menjadi inspirasi banyak orang, termasuk kisah cintanya dengan sang istri, Ainun.

Meski telah berlalu, kisah Habibie Ainun masih memikat untuk didengar banyak orang.

Baca Juga: Berkat Mendiang BJ Habibie, Esther Gayatri Saleh Bisa Jadi Pilot Uji Perempuan Pertama di Dunia

Habibie Ainun dikenal sebagai pasangan yang romantis bahkan kisah cintanya beberapa kali diangkat ke film layar lebar.

Nama Habibie memang tak bisa dipisahkan dari sang istri, Ainun, begitu pula sebaliknya. Semasa hidup, mereka berdua terliat selalu bersama dan saling setia.

Meski begitu, rupanya Habibie sempat tak tertarik sama sekali dengan Ainun.

"Kalau pun saya naksir (saat itu), belum tentu dia mau," ujar Habibie dikutip dari Kompas.com (18/08/2017).

Baca Juga: Bukan hanya Kalangan Selebriti, Presiden Jokowi pun Turut Berduka atas Meninggalnya Ashraf Sinclair dan Kirimkan Karangan Bunga

Saat itu, Habibie lebih dekat dengan ayah Ainun, R. Mohammad Besari, yang adalah teman ayahnya.

Ketika duduk di bangku SMA, Habibie dan Ainun dicap oleh guru sebagai siswa paling muda di kelas namun sama-sama cerdas.

Oleh karena itu, Habibie dan Ainun kerap dijodoh-jodohkan.

Karena sering dijodohkan seperti itu, ia pun suka mengejek Ainun dengan sebutan gendut dan jelek.

Baca Juga: Kaleidoskop NOVA: Berita Duka Nasional 2019 Lepas Habibie Bertemu Ainun hingga Cerita Penggali Makam Ani Yudhoyono

"Saya bilang, Jawa, gendut, jelek. Kamu kok hitam kayak gula Jawa," kata Habibie.

Kendati demikian, Ainun tak pernah marah diledek seperti itu.

Setelah bertahun-tahun bersekolah di Jerman, Habibie pun pulang ke Tanah Air.

Ketika tiba, ibunda Habibie mengajaknya ke rumah Ainun.

Baca Juga: Sudah Lihat Wajah Reza Rahadian Berubah Menjadi Habibie di Masa Tua, BJ Habibie Sempat Beri Tanggapan

Saat itu, Habibie sempat malu karena sempat menyindir Ainun dengan sebutan "gendut, hitam dan jelek". Padahal, keluarga Ainun sangat baik padanya.

"Ibu saya punya program sendiri. Yaitu si Rudy (panggilan Habibie) daripada ketemu orang-orang bule dan dia gitu (pergaulannya)," kata dia.

Pada saat itu, Habibie kembali bertemu dengan Ainun.

Ia pun tercengang karena melihat Ainun lebih cantik dibanding dahulu.

Baca Juga: Yuk, Ciptakan Kebiasaan Sarapan Pagi guna Jaga Asupan Gizi Si Kecil

"Ainun, cantiknya. Kok gula Jawa jadi gula pasir," ucap Habibie.

Dilansir dari NOVA, hingga tiba di suatu malam, tanggal 9 Maret 1962 saat Ainun begitu memukau di mata Habibie.

Saat itu, Habibie awalnya ingin mengajak Bu Ainun menonton film di bioskop. Tapi, cuaca Bandung kala itu demikian cerah.

Akhirnya, Pak Habibie pun mengajak Bu Ainun berjalan kaki dari rumah di Jalan Rangga Malela ke Kampus Fakultas Teknik Universitas Indonesia, sekarang ITB, melewati bekas sekolah mereka di Jalan Dago, dan kembali ke Rangga Malela.

Baca Juga: Berdarah Blasteran Bule Belanda, Anak Laki-Laki Maudy Koesnaedi Bangga Jadi Paskibraka

 

Kurang lebih satu jam berjalan kaki, Pak Habibie memberanikan diri mengungkapkan perasaannya dan diterima dengan baik oleh Bu Ainun.

“Sejak itu, saya secara batin tidak pernah berpisah dengan Ainun, demikian pula Ainun dengan saya...,” ujar Habibie dalam bukunya yang berjudul Habibie dan Ainun.

Setelah masa pendekatan, akhirnya mereka pun resmi menikah pada tanggal 12 Mei 1962 silam.

Baca Juga: Fakta Menarik Park Shin Hye, Pemeran Film Alive: Cantik Natural Tanpa Operasi Plastik

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)