New Normal Picu Tingginya Perceraian? Cepat Buat Resep Anti Cerai Ini!

By Maria Ermilinda Hayon, Jumat, 18 September 2020 | 00:00 WIB
New Normal Picu Tingginya Perceraian? Cepat Buat Resep Anti Cerai Ini! (Istock)

NOVA.id - Apa yang Anda bayangkan ketika mendengar kata perceraian?

Kehancuran rumah tangga, kesengsaraan, dan kesepian, pasti terlintas di pikiran.

Rasanya tak ada sepasang suami istri yang secara sukarela mau masuk ke dalam jurang perceraian.

Baca Juga: Angka Perceraian Melonjak di Tengah Pandemi, Ini Tips untuk Pasangan Sebelum Putuskan Berpisah 

Tapi, fenomena menarik terjadi beberapa waktu lalu, ketika viral video yang menampilkan antrean mengular di Pengadilan Agama (PA) Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Bukan, itu bukan anteran untuk mendapatkan bantuan sosial, tapi anteran perceraian.

Dan menariknya, kebanyakan yang mengantre adalah perempuan!

Baca Juga: Banyak Gugatan Cerai Dilayangkan saat Pandemi, Apa Penyebabnya?

Kabarnya, PA ini memang mengalami peningkatan dalam menerima gugatan cerai terutama pada periode Maret-Mei 2020.

Nah, karena petugas kewalahan dan PSBB juga sedang dijalankan kala itu, layanan sempat ditutup selama dua minggu.

Eh, saat dibuka di bulan Juni, terjadi lonjakan tajam.

Baca Juga: Selain Perselingkuhan, 4 Faktor Ini Bisa Jadi Penyebab Terjadinya Perceraian, Begini Cara Mengatasinya 

“Imbasnya bulan Juni 2020 masuk di atas 1.012 gugatan cerai. Biasanya berkisar 700 sampai 800 gugatan cerai per bulan,” ujar Ahmad Sadikin, Panitera Muda Gugatan PA Soreang seperti dikutip Kompas.com.

Ya, di luar masalah penutupan layanan yang memperpanjang antrean, tentu kita masih juga bertanya-tanya.

Kenapa bisa sampai banyak sekali orang yang mau cerai, ya? Apa, sih, alasannya? Kalau dilihat dari periodenya, apakah masa new normal ini memiliki andil besar dalam perceraian?

Baca Juga: Bukan karena Selingkuh, Ternyata Perceraian Kerap Terjadi Lantaran Satu Faktor Ini! 

Infografis: Top 5 Penyebab Perceraian di Indonesia. (NOVA/Christina)

Perselisihan dan Pertengkaran

Sebenarnya tingkat perceraian di Indonesia memang tinggi.

Mirisnya, selalu meningkat setiap tahun.

Pada 2018 saja, angka perceraian Indonesia mencapai 408.202 kasus.

Baca Juga: Joanna Alexandra Bagikan Tips Rumah Tangga Harmonis Setelah 12 Tahun Menikah 

Meningkat 9 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Bahkan berdasarkan data Badan Peradilan Agama, pada 2019 meningkat lagi menjadi 416.752 kasus.

Kalau dikulik, penyebab terbesar kasus perceraian dua tahun terakhir ini adalah akibat perselisihan dan pertengkaran terus menerus.

Baca Juga: Waspada yuk! Inilah 5 Penyebab Umum Perceraian yang Bisa Kita Hindari

Lantas, bagaimana dengan kondisi saat new normal tahun ini?

Menilik hasil survei Komnas Perempuan, ternyata selama masa new normal terjadi perubahan dinamika rumah tangga.

Ya, bagaimana tidak.

Baca Juga: Ini 4 Hal yang Harus Diperhatikan Saat Mulai Berkencan Kembali Setelah Bercerai 

Jika sebelumnya bertemu pasangan saat pagi dan malam saja, sekarang selalu bersama-sama di rumah.

Walaupun sudah mulai beraktivitas di luar, tetap saja porsi di rumah masih lebih banyak.

Dalam bayangan kita, mungkin menghabiskan waktu 24 jam bersama selama berminggu-minggu bisa jadi kesempatan menambah kedekatan dan kemesraan.

Baca Juga: Jangan Buru-Buru Menikah Muda Jika Tak Ingin Menyesal, Ini Kata Ahli! 

Infografis: Rambu-Rambu Saat Konflik dengan Pasangan. (NOVA/Aryodhia)

Khususnya, bagi pasangan yang jarang bertemu atau sama-sama sibuk.

Tapi, kenyataan bisa jadi sebaliknya.

Tak sedikit pasangan yang malah lebih sering bersitegang selama di rumah dibanding hari-hari sebelumnya.

Baca Juga: Ngeri! Tak Hanya Picu Perceraian, Selingkuh Ternyata Bisa Bikin Penis Patah 

“Ada sekitar 10,3 persen melaporkan hubungan dengan pasangan semakin tegang. Mereka yang status menikah ini lebih rentan daripada yang tidak menikah untuk mendapatkan ketegangan dari pasangan,” ujar Siti Aminah Tardi, Komisioner Komisi Nasional Anti Kekerasan Terhadap Perempuan saat dihubungi NOVA.

Perasaan Sendiri Jika ketegangan sudah muncul, tentu bisa berbuah konflik.

Salah satu sumber ketegangan ini adalah adaptasi new normal yang salah dilakukan di dalam rumah tangga.

Baca Juga: Bukan Selingkuh, Ternyata 1 Hal Inilah yang Jadi Faktor Utama Peceraian Merajalela

Asal tahu saja, 96 persen responden survei mengakui pekerjaan domestik bertambah dan perempuan atau istri bekerja lebih berat dua kali lipat daripada laki-laki.

Bahkan 1 dari 3 orang melaporkan bahwa bertambahnya beban domestik ini memicu stres.

“Selain bekerja rumah tangga, harus menjadi guru untuk anakanak, juga harus melakukan pekerjaan kantor. Tripel, jadinya. Itu yang bisa memicu ketegangan dan stres. Kemudian bisa juga memicu pertengkaran dengan pasangan. Atau juga ibu menjadi lelah secara fisik maupun psikis, kemudian melakukan pelampiasan, misalnya marahin anaknya atau suaminya,” jelas Siti.

Baca Juga: Berkaca dari Perceraian Gisel sampai Yeslin Wang, Kenapa Perempuan Lebih Banyak Gugat Cerai Duluan? 

Ya, perasaan sendiri ditambah tak ada kesadaran pasangan untuk hadir bersama inilah yang tak jarang mencetuskan konflik dalam rumah tangga.

Jadi, si perempuan mengalami bentuk ketidakadilan dalam bentuk beban kerja berlebih tanpa campur tangan pasangan di bidang domestik.

Belum lagi ditambah masalah ekonomi dan kekhawatiran akan ketidakpastian di masa ini.

Baca Juga: Dari Ahok sampai Gisel, Kenapa Banyak Artis dan Figur Publik Putuskan Bercerai?

Semua tentu tambah memicu ketegangan dan terjadinya konflik.

“Jangankan untuk pasangan yang ada masalah, ya. Pasangan yang tidak ada masalah pun di pandemi ini kan juga harus mengubah cara kerja, komunikasi, prioritas hidup. Pastinya ketika hubungannya itu tidak setara, mungkin komunikasi juga tidak asertif, akan timbul ketegangan dan berujung konflik,” ujar Siti.

Cepat Cegah

Namun, meski jelas terdapat ketegangan yang memicu konflik di dalam rumah tangga selama masa Covid-19 ini, kita tidak bisa mengatakan bahwa kondisi new normal yang memicu tingginya perceraian.

Baca Juga: Penting! Yuk, Kenali Apa Itu Perjanjian Pranikah yang Bisa Selamatkan Kita dan Masa Depan Kelak 

Sebab, dibutuhkan penelitian yang spesifik untuk membahasnya.

Tapi, yang jelas Sahabat NOVA tentu tidak mau konflik dalam rumah tangganya berujung pada perceraian, bukan?

Maka itu, fondasi dasarnya memang harus dibangun dulu dan relasi yang setara dengan pasangan juga harus ditegakkan.

Baca Juga: Pernikahan Masih Terasa Hambar Walau Sudah Ganti Tahun? Atasi dengan Langkah Ini, Dijamin Mesra Lagi!

Mulai dari berbagi peran di rumah untuk menghalau ketegangan.

Selanjutnya, komunikasikan.

Klasik, tapi komunikasi memang penting di masa seperti ini.

Baca Juga: Berkaca dari Gisel dan Gading, Ini Dia Kiat Jaga Hubungan Tetap Awet 

Manfaatkan kondisi ini sebagai media pembelajaran Anda dan pasangan untuk membuka diri dan diskusi akan situasi yang dirasakan.

Tujuannya agar bisa mengurangi riak-riak keributan dalam hubungan.

Selain itu, jangan juga terlalu sibuk dengan urusan domestik dan anak saja.

Baca Juga: Hubungan Awet Tapi Takut Ada Pihak Ketiga? Atasi dengan 3 Trik Ini!

 

Sesekali ambil waktu bersama pasangan untuk tetap bisa menikmati keintiman berdua.

Jadi, jangan gegabah untuk langsung memutuskan berpisah, ya, Sahabat NOVA.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)