"Kita sudah menyiapkan jaringan sensor yang mampu mendeteksi dengan akurat."
"Dan perangkat yang mampu menerima dengan pasti datangnya bencana gempa dan tsunami," beber Rahmat Triyono.
BMKG juga akan melakukan simulasi mitigasi bencana gempa bumi megathrust dan ancaman gelombang tsunami di beberapa titik, mulai dari barat Sumatera, Selatan Jawa, Nusa Tenggara, Sulawesi, hingga Maluku.
Simulasi tersebut dilakukan bekerja sama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Rahmat membantah agenda simulasi yang dilakukan tersebut berkaitan dengan keluarnya hasil penelitian ilmuwan ITB terkait ancaman gempa bumi megathrust dan tsunami 20 meter.
Kata dia, simulasi tersebut adalah agenda dua tahunan negara-negara di sekitar Samudra Hindia.