Para peneliti menyebutkan, pola makan pelaku diet keto berisiko bagi kesehatan pembuluh darah karena cenderung tinggi lemak, terutama lemak jenuh.
Selain itu, tren penurunan berat badan cenderung tidak berkelanjutan setelah seseorang menjalani diet itu untuk waktu satu tahun.
"Tidak jelas apakah penurunan berat badan disebabkan oleh ketosis atau karena pembatasan kalori," kata peneliti.
Peneliti menambahkan, ada bukti bahwa penerapan diet keto dalam jangka panjang bisa memicu pengerasan pada arteri, dan memiliki risiko kematian lebih besar.
Kendati begitu, ada sejumlah manfaat diet keto bagi penderita diabetes, yaitu menurunkan kadar gula darah dan insulin.
Namun, peneliti mengingatkan perlu adanya studi lebih lanjut untuk mengonfirmasi manfaat diet keto sebelum diet tersebut direkomendasikan secara klinis.
Baca Juga: Mau Sukses Diet? Ini Diet yang Lebih Ampuh dari Diet Keto atau Karbo!