Miss V Berdarah usai Berhubungan Intim, Ini 6 Kemungkinan Penyebabnya

By Presi,None, Sabtu, 24 Oktober 2020 | 22:00 WIB
Miss V Berdarah usai Berhubungan Intim, Ini 6 Kemungkinan Penyebabnya (iStockphoto)

NOVA.id - Beberapa orang mungkin menemukan darah di seprai setelah berhubungan intim.

Mengetahui ada darah tersebut tak jarang membuat mood kita turun, meski beberapa orang mungkin menganggapnya sebagai hal yang wajar.

Asisten profesor Departemen Kesehatan Wanita di The Dell Medical School University of Texas, Amerika Serikat, Rachel Bowman, MD, memberikan penjelasan tentang fenomena ini.

Baca Juga: Berniat Mencabut Rambut Kemaluan? Kenali 5 Risiko yang Mengintai Ini

Ia mengatakan, pendarahan selama atau setelah berhubungan seks yang tidak terkait dengan siklus menstruasi terjadi pada sekitar 6-10% persen perempuan.

Penasaran kenapa?

Setidaknya ada enam alasan mengapa vagina mengalami pendarahan setelah berhubungan seks.

Baca Juga: Tips Tingkatkan Produksi Bisnis hingga Cara Dapatkan Pinjaman Modal di Era New Normal

1. Adanya infeksi

Klamidia, herpes genital, gonore, trikomoniasis, dan infeksi jamur adalah jenis-jenis infeksi menular seksual yang harus dihindari.

Infeksi ini bisa menyebabkan radang serviks, yang menyerang saluran antara vagina dan rahim. Saat serviks meradang, penetrasi bisa menyebabkan iritasi dan kemungkinan pendarahan.

Kebanyakan infeksi menular seksual dapat dengan mudah diobati. Sementara, infeksi jamur tidak menular secara seksual, karena infeksi jamur menyerang saluran vagina.

Namun, infeksi jamur menyebabkan iritasi pada saluran vagina yang lebih mungkin mengeluarkan darah selama atau setelah berhubungan seks.

Baca Juga: Miss V Sering Sakit Usai Berhubungan Intim? Ini 5 Penyebab yang Sering Dilakukan

2. Miss V yang kering

Selain karena infeksi, bisa jadi Miss V mengalami kekeringan.

"Dengan jenis penetrasi apa pun, jika vagina tidak cukup dilumasi, akan menyebabkan banyak gesekan," kata Jessica Geida, DO, ahli kandungan di Axia Women's Health.

Gesekan ini dapat merusak Miss V dan menyebabkan robekan pada dinding Miss V sehingga menyebabkan perdarahan.

Kekeringan Miss V dapat terjadi pada perempuan dari segala usia, tetapi umumnya terjadi pada mereka yang memiliki kadar estrogen rendah, seperti perempuan pasca menopause dan menyusui.

Estrogen berkontribusi pada kelembapan dan kelenturan jaringan vagina, maka perempuan dengan tingkat estrogen rendah lebih rentan mengalami pendarahan saat berhubungan seks.

Baca Juga: Akibat Keseringan Berhubungan Intim Bikin Miss V Mengendur? Ini Kata Ahli

3. Memiliki polip

Perempuan yang memiliki polip rahim cenderung akan mengalami pendarahan setelah berhubungan seks.

Polip adalah pertumbuhan daging berbentuk bola kecil pada lapisan jaringan.

Biasanya, polip tidak berbahaya dan tidak menyakitkan, tetapi sangat sensitif.

Jadi, jika terbentur saat penetrasi oleh jari, sex toys, atau pun penis, bisa mengakibatkan pendarahan.

Baca Juga: Sering Alami Keputihan Bisa Jadi Pertanda Diabetes, Begini Penjelasan Dokter

4. Melakukan seks yang intens

Sering melakukan hubungan seks dapat membuat vagina menjadi kasar dan menyebabkan robekan sehingga terjadi pendarahan.

"Bercak ringan atau keluarnya cairan berwarna merah muda bisa menjadi respons yang normal saat vagina pulih,” ungkap ahli kandungan di Texas A&M College of Medicine, Hector Chapa, MD. Meski begitu, terkadang hal ini bisa menimbulkan robekan yang besar sehingga perempuan mengalami pendarahan hebat, dan mungkin memerlukan jahitan di rumah sakit.

Baca Juga: Jangan Pernah Malas untuk Membersihkan Miss V saat Menstruasi, Akibatnya Bisa Fatal!

 

 

5. Risiko kanker serviks

Pendarahan vagina yang tidak normal merupakan salah satu indikator awal terjadinya kanker serviks.

Human papillomavirus (penyebab utama kanker serviks) dapat memicu mutasi pada sel-sel di lapisan serviks.

Sel-sel serviks yang tidak normal ini dapat menyebabkan vagina mengalami pendarahan setelah berhubungan seks. "Jika seseorang datang dengan keluhan perdarahan setelah berhubungan seks, hal pertama yang kami lakukan adalah memeriksa riwayat pap smear dan memastikan mereka selalu up to-date dengan skrining kanker serviks," kata Bowman.

Baca Juga: Bercinta dalam Air Nyatanya Bisa Bawa 4 Dampak Buruk Ini untuk Miss V!

6. Penggunaan kontrasepsi

Semua jenis alat kontrasepsi yang mengandung estrogen, seperti koyo atau pil dapat menyebabkan kondisi yang disebut ektropion serviks.

Kondisi ini menyebabkan sel-sel di dalam serviks berpindah ke saluran vagina.

Sel-sel ini lebih lembut, maka penetrasi dapat menyebabkannya berdarah.

Ektropion serviks juga sering terjadi pada perempuan hamil karena kadar estrogen meningkat secara alami selama kehamilan, dan selama masa remaja ketika perempuan mengalami perubahan hormonal.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Vagina Berdarah Usai Bercinta, Ada 6 Kemungkinan Penyebabnya.

Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.

Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)