Tips Social Enterprise, Jadi Solusi Permasalahan di Masyarakat

By Dionysia Mayang Rintani, Senin, 26 Oktober 2020 | 12:03 WIB
Tips Social Enterprise, Jadi Solusi Permasalahan di Masyarakat (Six_Characters)

Kenali inisiatif bisnis untuk dunia yang lebih baik

Untuk memberikan dampak sosial, terdapat beragam praktik bisnis yang perlu diketahui, terutama bagi para calon wirausaha sosial sebagai bekal untuk memulai bisnis.

Saat ini, terdapat berbagai pilihan bentuk praktik bisnis yang bisa dipilih dan dijalankan di Indonesia.

Di antaranya adalah Kooperasi, SE (Social Enterprise), CSR (corporate social responsibility); program kepedulian sosial untuk mendukung kegiatan sosial tertentu yang berlangsung secara berkelanjutan, serta CSV (Corporate Shared Value), yaitu perusahaan yang mengedukasi segmen masyarakat tertentu untuk bisa mengerjakan suatu aktivitas sesuai standar perusahaan agar dapat memperkuat rantai nilai perusahaan dan akhirnya memberikan hasil positif bagi profitabilitas perusahaan.

Selain itu, ada Social Business yaitu perusahaan zero-deviden yang memberikan pelayanan atau menjual produk untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat kalangan Bottom of Pyramid atau segmen masyarakat dengan tingkat kesejahteraan 40% terbawah di suatu wilayah perekonomian tertentu, dan Inclusive Business atau jenis perusahaan yang aktivitas bisnisnya membuka kesempatan partisipasi bagi masyarakat dari kalangan Bottom of Pyramid dalam rantai nilainya, baik sebagai pemasok maupun konsumen.

Baca Juga: Bisnis Online Lesu karena Pandemi? Coba 5 Cara Ini untuk Mengembangkan Usaha

Pilih model wirausaha sosial yang tepat

Setelah mengetahui bentuk bisnis apa yang bisa dijalankan, maka selanjutnya wirausaha sosial perlu memahami dan memilih jenis, kriteria dasar, tipe, dan model bisnis yang dipilih, agar dapat lebih tepat sasaran.

Misalnya, jenis Social Enterprise berdasarkan struktur kepemilikannya adalah SE-nirlaba yang dimiliki oleh masyarakat, bukan individu atau investor atau Community Based SE yang struktur kepemilikannya kolektif atau Usaha Bersama seperti Kooperasi, dan ada juga Profit for Benefit Social Enterprise yang struktur kepemilikannya bersifat privat.

Namun, memiliki komitmen untuk menginvestasikan kembali laba untuk mendukung misi sosial dengan proporsi yang lebih besar daripada dividen yang akan diambil untuk para pemiliknya.

Hal yang perlu diingat adalah menentukan pilihan yang sesuai dengan perencanaan matang.

Baca Juga: 3 Tips untuk Pelaku Usaha dalam Menghadapi Pandemi Covid-19 agar Bisa Tetap Bangkit