AccuraDtect menyasar tiga biomarker yang dapat mengidentifikasi keberadaan virus k=corona yaitu RdRp, E, dan N2 dan dapat memberikan hasil hanya dalam waktu empat jam setelah pengambilan sampel.
Secara khusus, alat uji ini dirancang untuk mengukur Ribonuklease (RNase) P yang dapat menentukan kesesuaian sampel dan bertindak sebagai penyebar infeksi dalam sel virus yang terinfeksi.
Menggunakan teknik amplifikasi gen yang disebut sebagai real-time polymerase chain reaction (RT-qPCR) untuk memperkuat dan mendeteksi gen virus, alat uji ini juga memiliki tingkat akurasi yang sangat tinggi (termasuk sensitivitas dan spesifisitas).
Baca Juga: Tagar #SaveKomodo Trending, Bentuk Penolakan Netizen pada Pembangunan Jurassic Park di Pulau Rinca
Alat uji ini telah memperoleh sertifikasi CE-IVD (Perangkat Medis Diagnostik In Vitro bertanda CE) di Eropa pada bulan Maret lalu dan Emergency Use Authorization di Peru dan Singapura.
Sehubungan dengan izin edar ini, CEO DPCI Sengho Jeon mengatakan, "Kami akan terus melakukan upaya terbaik kami dalam menyediakan solusi total untuk mengatasi pandemi COVID-19 serta melanjutkan pengembangan obat covid-19 Niclosamide dan Chamostat yang saat ini sedang kami lakukan."
Sementara itu, PT Daewoong Pharmaceutical Indonesia berencana untuk segera bekerjasama dengan mitra lokal yang akan bertanggungjawab dalam distribusi AccuraDtect dan memasoknya ke Indonesia.
Baca Juga: Pakar Ingatkan Adanya Krisis Pangan di Dunia Akibat Wabah Covid-19
AccuraDtect merupakan alat test covid-19 yang awalnya dikembangkan oleh Genomictree, perusahaan layanan kesehatan yang mengembangkan diagnosis molekuler non-invasif untuk deteksi dini kanker berdasarkan biomarker, dimana izin distribusi globalnya dimiliki oleh Daewoong Pharmaceutcial.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)