“Daging yang disimpan dalam pendingin tidak mengurangi kandungan gizi dan tidak menurunkan mutu," jelas Denny.
Sebagai perusahaan penghasil daging ayam broiler, JAPFA menjamin kesehatan hewan sebelum dipotong dan juga pada saat pengolahannya.
Pabrik produksi JAPFA juga sudah dilengkapi teknologi berstandar internasional, sehingga produk yang dihasilkan aman dan sehat untuk di konsumsi.
Sigit Pambudi, Head of Marketing RPA - Wilayah Barat PT Ciomas Adisatwa menjelaskan, “Proses produksi ayam broiler yang diterapkan sudah terstandar secara ketat dari hulu hingga hilir.”
Baca Juga: Nikmat Disajikan Bareng Nasi Panas, Catat Resep Ayam Bakar Bumbu Gurih yang Satu Ini
Perusahaan sangat memperhatikan sistem jaminan pangan mulai dari kandang yang memiliki serifikat Kompartemen Bebas AI.
Kemudian, perusahaan juga memliliki Rumah Potong Hewan Unggas (RPHU) yang terintegrasi dengan gudang pendingin (cold storage).
Selain itu, JAPFA juga mengantongi NKV, sertifikat halal, sertifikat Juru Sembelih Halal (Juleha), HACCP hingga Food Safety System Certification (FSSC).
“Dengan sertifikasi dan standar ini, JAPFA telah memberi jaminan ketersediaan daging ayam broiler ASUH (Aman, Sehat, Utuh, dan Halal) bagi konsumen,” jelasnya.
Baca Juga: Hanya Mencuci Daging Ayam Mentah Sebelum Diolah Apakah Cukup Mengusir Bakteri?
Sigit berharap, dengan semakin bertambahnya pengetahuan masyarakat tentang manfaat daging ayam broiler ini, tingkat konsumsi protein di tanah air semakin meningkat.
Pasalnya, dibandingkan negara tetangga, konsumsi protein masyarakat Indonesia masih jauh tertinggal.
Data Food and Agriculture Organization (FAO) pada tahun 2017 menyebutkan, bahwa dari total konsumsi protein, konsumsi protein hewani Indonesia hanya 8%, sementara Malaysia mencapai 30%, Thailand 24%, dan Filipina 21%.
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)