NOVA.id - Status Gunung Merapi meningkat dari waspada (level II) menjadi siaga (level III).
Berdasarkan pengamatan Badan Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, aktivitas kegempaan terus meningkat.
Apabila terjadi erupsi, diperkirakan ancaman guguran lava dan awan panas bisa mencapai sejauh 5 kilometer.
Baca Juga: Fenomena La Nina Mulai Nampak, Masyarakat Diminta Waspada Potensi Bencana Alam
"Potensi ancaman bahaya berupa guguran lava lontaran material dan awan panas sejauh maksimal 5 kilometer," ujar Kepala BPPTKG Yogyakarta Hanik Humaida dalam keterangannya, Kamis (505/11).
Dalam keterangan tersebut, dijelaskan bahwa aktivitas vulkanik terus meningkat. Kegempaan juga semakin intensif sejak Oktober 2020.
Menurut data BPPTKG bulan Mei 2020, kegempaan internal VA dan VB (vulkanik dangkal) tidak terjadi, sedangkan gempa MP (fase banyak) terjadi 174 kali.
Kemudian setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, kegempaan VA, VB, dan MP terus meningkat. Pada Juli 2020, terjadi gempa VA 6 kali, gempa VB 33 kali, dan gempa MP 339 kali.
Selain gempa yang meningkat, juga terjadi pemendekan jarak baseline EDM sektor barat laut Babadan.
Setelah letusan eksplosif 21 Juni 2020, terjadi pemendekan sebesar 4 cm dan terus memendek hingga September 2020 dengan laju 3 mm per hari.
Baca Juga: 2021 Segera Datang, Roy Kiyoshi Justru Ungkap akan Ada Air Besar Beserta Lumpur
Aktivitas vulkanik dan pemendekan EDM pun terdata pada 4 November 2020, yakni rata-rata gempa VB 29 kali per hari, MP 273 kali per hari, guguran 57 kali per hari, dan hemusan 64 kali per hari.
Oleh sebab itu, penting bagi kita untuk selalu waspada tahu apa saja yang perlu diperhatikan saat gunung api meletus.
Dilansir dari Nationalgeographic.com, ada beberapa tips yang bisa kita lakukan saat gunung api meletus.
Baca Juga: Beri Peringatan Keras, Denny Darko Prediksi Bencana Alam yang Bisa Renggut Ratusan Korban Jiwa
Sebelum Terjadi
1. Sebisa mungkin menjauh dari gunung berapi yang sedang aktif.
2. Jika Sahabat NOVA tinggal di dekat gunung berapi, simpan kacamata renang, masker, senter, dan radio dengan baterai yang masih berfungsi.
3. Cari tahu rute evakuasi dan simpan gas dalam mobil.
Jika Letusan Terjadi
1. Lakukan evakuasi hanya seperti yang direkomendasikan oleh pihak berwenang untuk menjauhi lava, aliran tengah, dan batu yang terbang akibat letusan, serta puing-puing.
2. Hindari area sungai dan daerah dataran rendah.
3. Sebelum meninggalkan rumah, ganti pakaian menggunakan lengan panjang, celana panjang, dan pakai kacamata renang atau kacamata biasa.
4. Jangan gunakan lensa kontak!
5. Pakai juga masker emergensi atau gunakan kain basah untuk menutupi hidung dan wajah.
6. Jika tidak dievakuasi, tutup pintu, jendela, cerobong asap, dan ventilasi untuk mencegah abu masuk ke dalam rumah.
7. Berhati-hatilah karena abu dapat membuat beban berlebih pada atap rumah dan harus disapu bersih.
8. Abu dapat membahayakan mesin dan bagian logam, jadi hindarilah aktivitas berkendara.
Jika terpaksa untuk berkendara, tetaplah pada kecepatan dibawah 35 mil (56 km) per jam.
Jaga keselamatan ya Sahabat NOVA!
Dapatkan pembahasan yang lebih lengkap dan mendalam di Tabloid NOVA.
Yuk, langsung langganan bebas repot di Grid Store.(*)