Nutrifood percaya kolaborasi strategis adalah kunci memperbesar dampak positif bagi masyarakat.
Ketua ADINKES, dr. M. Subuh, MPPM mengatakan, “Berdasarkan data yang diperoleh ADINKES dari BPJS Kesehatan, sepanjang pandemi COVID-19 terjadi penurunan pemenuhan rasio pasien prolanis terkendali/RPPT (termasuk diabetes melitus) yaitu turun hampir 50% (data bulan Februari 2020 dibandingkan Mei 2020) di seluruh Indonesia; hal ini termasuk karena menurunnya angka kontak peserta JKN ke Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) juga sejumlah 42%.”
Di sisi lain, mayoritas fasilitas kesehatan dan tenaga kesehatan cukup terfokus untuk menangani pasien positif COVID-19, sehingga kapasitas pelayanan untuk penderita diabetes tidak semaksimal sebelumnya.
Hal ini ditambah Riset Kesehatan Dasar menunjukkan sekitar 70% pasien diabetes melitus tidak terdiagnosis (mengetahui kasusnya), angka ini sangat tinggi untuk perlu manajemen deteksi ke depan.
Baca Juga: Kenali Jenis dan Gejala Penyakit Gula Darah Ini, Kulit Kering Ternyata Pertanda Diabetes!
Jika hal ini tidak ditangani dengan baik, maka kondisi kesehatan penyandang diabetes bisa terus memburuk serta komplikasi penyakit akibat diabetes melitus akan semakin tinggi.
Dokter M. Subuh melanjutkan, “Oleh karena itu penting bagi penderita diabetes dan tenaga kesehatan untuk menguasai manajemen diabetes selama pandemi covid-19 serta melaksanakan SPM Kesehatan terkait diabetes melitus secara baik.”
Kepala Dinas Kesehatan Kutai Kertanegara, Kalimatan Timur, dr. Martina Yulianti, Sp.PD., FINASIM., M.Kes menjelaskan, “Tenaga kesehatan memiliki peran penting dalam memonitor kondisi kesehatan pasien diabetes di masa pandemi ini.”
Baca Juga: Mengenal Gangguan Pengelihatan pada Pengidap Diabetes seperti yang Dialami Zumi Zola