Tips Menjalankan Isolasi Mandiri di Rumah dengan Ruang Terbatas

By Yussy Maulia, Sabtu, 14 November 2020 | 17:20 WIB
Ilustrasi isolasi mandiri (Justin Paget)

NOVA.id – Selama merebaknya pandemi Covid-19 di Indonesia, Sahabat NOVA mungkin sudah tidak asing dengan istilah orang tanpa gejala (OTG).

Mengutip dari edaran Kementerian Kesehatan tentang Pencegahan dan Pengendalian Coronavirus Disease (Covid-19), istilah tersebut merujuk pada orang yang terkonfirmasi positif Covid-19 tetapi tidak memiliki gejala sehingga mampu menularkan ke orang lain.

Orang yang dikriteriakan sebagai OTG wajib untuk menjalani isolasi mandiri di rumah selama dua minggu, dengan catatan tetap menjaga jarak dan menggunakan masker.

Isolasi mandiri tersebut disarankan lantaran jumlah pasien Covid-19 yang terus bertambah, membuat ruang fasilitas kesehatan menjadi terbatas.

Namun, permasalahannya muncul ketika melihat fakta bahwa banyak masyarakat yang ruangan di rumahnya pun juga terbatas.

Baca Juga: Tidak Hanya Scuba, Jenis-Jenis Masker Ini Juga Kurang Efektif Cegah Virus

Misalnya, satu rumah hanya memiliki dua kamar yang terpakai untuk setiap anggota keluarga. Ada juga yang hanya memiliki satu kamar mandi yang digunakan bersama-sama.

Padahal, OTG seharusnya menjaga jarak dan memisahkan diri mulai dari kamar, kamar mandi, peralatan makan, dan sebagainya.

Melansir dari Kompas.com (11/11/2020), Epidemiolog dari Griffith University Dicky Budiman menyebut, hal itu perlu dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya kontak melalui benda atau ruangan yang sama dengan anggota keluarga lain."Tentu memang akan sangat sulit penerapannya untuk masyarakat dengan sosial ekonomi rendah atau terbatas, karena bagaimana pun yang namanya isolasi dan karantina mandiri ini memerlukan 'semua perlu terpisah'," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Rabu (11/11/2020).

Tips isolasi mandiri dengan ruang terbatas

Meski tidak bisa menghilangkan risiko penularan, namun Dicky menyampaikan sejumlah tips yang bisa meminimalisasi terjadinya penularan saat isolasi mandiri dilakukan di rumah yang terbatas.

"Yang bisa saya sarankan, ya paling tidak dia tinggal dengan yang memang usianya muda. Kemudian kalau ada lansia, ibu hamil, anak, ya hijrah dulu, jangan di situ selama dua minggu (masa karantina) itu," sebutnya.