Jika tidak memungkinkan untuk berpindah sementara, maka harus sediakan ruang khusus untuk isolasi mandiri yang tertutup.
Selain itu, orang yang sedang menjalankan isolasi mandiri harus membatasi ruang geraknya di rumah.
Baca Juga: Happy Hypoxia, Gejala Baru Pasien OTG Covid-19 yang Mengancam Nyawa
"Intinya yang mengalami isolasi/karantina mandiri membatasi keluar ruangan saja, benar-benar kalau keluar itu (harus ketika) tidak ada orang, atau orangnya keluar rumah," jelas Dicky.
Nah, selain itu, anggota keluarga yang lain pun harus ikut berpartisipasi dalam mencegah penularan virus di dalam rumah.
Misalnya, selalu gunakan masker meski di dalam rumah, serta membersihkan rumah secara rutin. Bila perlu, semprot rumah secara berkala dengan disinfektan atau karbol.
Kesiapan dalam isolasi mandiri
Jika ada anggota keluarga yang akan melakukan isolasi mandiri di rumah, tentu harus dipersiapkan dari mulai ruangan hingga kebutuhan lainnya.
Masih dari sumber yang sama, ahli patologi klinis sekaligus Direktur RS UNS, Tonang Dwi Aryanto, menjelaskan dalam unggahan Facebook miliknya, setidaknya ada beberapa aspek supaya isolasi mandiri berjalan dengan lancar.
Baca Juga: Jangan Panik, Jika Anak Positif Covid-19 Segera Lakukan Penanganan Ini!
Aspek tersebut meliputi kesiapan fisik lokasi/rumah, kesiapan mental, kesiapan pengawasan dan bantuan fasilitas kesehatan/tenaga kesehatan terdekat, dan kesiapan lingkungan sekitar.
Oleh sebab itu, jika dirasa keluarga tidak mampu mempersiapkan semua aspek di atas, sebaiknya meminta bantuan tenaga medis agar dipindahkan ke tempat isolasi yang disiapkan pemerintah.
Demi mencegah kemungkinan terpapar virus corona dan menularkannya kepada orang tersayang, masyarakat diminta untuk tetap disiplin mengenakan masker,menjaga jarak, dan mencuci tangan (3M).